Pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi RI bisa menembus angka 8%. Target ini diharapkan bisa tercapai pada tahun 2026 mendatang
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S Djojohadikusumo menegaskan target pemerintah bukan hanya mencapai angka pertumbuhan 8%, tetapi juga lebih dari itu.
"Saya semakin optimistis, kita akan menembus 8%. Mungkin bukan tahun ini, tapi sudah pasti tahun depan (2026). Dan (tahun-tahun) selanjutnya, 8%," kata Hashim dalam acara Economic Outlook 2025 di Westin Hotel Jakarta, Rabu (26/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa optimismenya ini didukung kunjungannya ke sejumlah negara untuk mencari investor, selama 4 bulan masa pemerintahan baru. Adapun beberapa negara yang dikunjunginya ada China, Amerika Serikat (AS), Brazil, Azerbaijan, Inggris, Qatar, hingga Uni Emirat Arab (UAE).
"Hampir 4 bulan pemerintahan Prabowo-Gibran. Saya sudah dimana-mana, saya sudah beberapa negara untuk mencari investor, untuk ketemu pengusaha, ketemu pemerintah. Di Beijing (China), Amerika, Brazil, Baku (Azerbaijan), London (Inggris), dimana-mana, Qatar, Emirat. Saya semakin optimis, kita akan melampaui 8%," ujarnya.
Selain itu, optimismenya juga didukung dengan sejumlah program baru pemerintah, salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG). Hashim mengatakan, program ini diinisiasi Prabowo 18 tahun lalu, dengan melihat kasus stunting di Indonesia. Menurutnya, dalam kurun waktu 18 tahun hingga saat ini, tidak terjadi banyak perubahan.
"Stunting waktu itu 30%, stunting tahun ini 25%, hanya berkurang 5% dalam 18 tahun. salah satu penyebab bahwa kita akan menuju dan melampaui 8% adalah MBG," kata dia.
Menurutnya, MBG menjadi salah satu program strategis yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi RI. Kementerian PPN/Bappenas sendiri telah menyatakan, program ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,99% nantinya.
Hashim menambahkan, pemerintah juga telah merencanakan penambahan anggaran MBG Rp 100 triliun yang bersumber dari hasil efisiensi. Menurutnya, realisasinya dapat meningkatkan sumbangsih program MBG terhadap pertumbuhan ekonomi RI menjadi naik 1,99%.
"Pertumbuhan, penambahan, itu sudah hampir 2%. Dan Pak Prabowo bertekad untuk menambah lagi, mungkin tahun depan (anggaran MBG). Kita tambah lagi dari Rp 171 triliun, menambah lagi bahkan sampai bisa ratusan triliun lebih. Ini akan menambah pertumbuhan ekonomi," ujar Hashim.
"Saya dapat angka dari kawan-kawan di Bappenas, bisa sampai 1,995%. Itu hanya dari MBG. Kenapa? Karena uang ini akan masuk ke real economy. Real economy berarti apa? Nanti diperlukan 82 juta butir telur tiap hari. Jadi perlu sayur-sayuran, perlu daging ayam, perlu susu, perlu banyak hal untuk menjadi input, untuk jadi menu dari makanan gratis ini (ekonomi berputar di desa-desa)," sambungnya.
(shc/kil)