Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan nasib Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) usai hadirnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Sebagai informasi, LPI sendiri dibentuk pada era pemerintahan Presiden ke-7, Joko Widodo.
Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara memastikan INA akan terus beroperasi. Menurut dia, negara lain juga mempunyai lebih dari satu lembaga investasi, seperti China.
"Saya juga salah satu Pengawas di INA bersama bu Menkeu sebagai ketuanya. Nanti memang Saya sudah sampaikan, di beberapa negara, misal China investment corporation-nya nggak satu, ada Silk Road Fund dan CIC. Tinggal kita dudukan saja seperti apa," kata Erick dalam acara CNBC Economic Outlook 2025, dikutip dari akun Youtube CNBC Indonesia, Kamis (27/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick menjelaskan memang dana kelolaan Danantara lebih besar dibandingkan LPI. Meski begitu, keduanya mempunyai fungsi yang sama untuk menarik investasi.
"Danantara ini mega US$ 20 miliar, dana kelolaan hampir US$ 900 miliar. Ini yang membedakan sizenya antara Danantara dan INA. Saya yakin keduanya niatnya sama menarik investment buat Indonesia," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Utama INA Ridha Wirakusumah mengatakan pembentukan Danantara masih terbilang baru sehingga masih menyusun struktur kelembagaannya. Ridha menilai pengelolaan investasi dari Danantara dan LPI dapat berjalan secara bersama-sama, seperti The Government of Singapore Investment Corporation (GIC) dan Temasek di Singapura.
"Danantara kan baru dibentuk ya masih dalam formasi. Kalau INA kan sudah jelas di dalam website kita juga jadi memang harusnya si co exist (berdampingan) lah bareng-bareng kan sama seperti GIC dan Temasek gitu," kata Ridha saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2025).
Sepanjang tahun 2024, Ridha menyebut telah menyalurkan dana investasi untuk beberapa sektor, seperti sektor energi, digital, kesehatan, hingga infrastruktur. Meski begitu, Ridha tidak membeberkan besaran investasinya. Saat ditanya lebih lanjut mengenai proyek ke depan, Ridha menilai akan mengkaji kembali bersama dengan Danantara.
"Nanti direview lagi deh bareng-bareng," jelas dia.
(hns/hns)