Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian wilayah Indonesia masih berada di puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi berlanjut sampai Mei 2025. Sejalan dengan itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah mempersiapkan beberapa langkah antisipasi curah hujan serta banjir rab di daerah-daerah yang rawan longsor.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan pihaknya telah menyediakan layanan perbaikan atau preservasi jalan serta menambah anggota tim layanan selama Lebaran. Dalam hal ini, Jasa Marga telah menyiapkan sebanyak 71 tim perkerasan jalan dan jembatan.
"Untuk layanan preservasi, kami tentunya nanti akan menyiapkan tim perkerasan untuk menambal lubang-lubang dan juga gangguan-gangguan di sambungan jembatan," kata Subakti, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pihaknya juga menyiapkan tim pantau ruang milik jalan (rumija) dan drainase. Dalam periode Lebaran ini, Jasa Marga menambah setidaknya 18 tim rumija dan drainase sehingga totalnya menjadi 218 tim.
Tidak hanya itu, Jasa Marga juga diminta oleh pemerintah daerah untuk menyiapkan material aspal dingin atau cold mix untuk menambal lubang karena masih terjadi musim hujan. Jasa Marga menyediakan sebanyak 8.357 zak material cold mix.
"Tentunya yang kadang-kadang diminta juga oleh pemerintah daerah, yaitu menyiapkan material cold mix untuk menambal lubang-lubang karena masih terjadi musim hujan selama Lebaran dan Nyepi ini. Kemudian juga tentunya pompa-pompa (sebanyak 206 unit) untuk kendali banjir kemudian juga tim-tim penyiapan siaga longsor. Kita juga melakukan early warning system di sistem kita maupun secara kasat mata dengan menyebarkan orang-orang yang pada titik-titik yang berbahaya," jelas Subakti.
Selain itu, Jasa Marga juga meningkatkan teknologi, seperti menambah traffic counting menjadi 194 unit, penambahan CCTV deteksi insiden menjadi 36 unit dan pemantauan kecepatan arteri menjadi 177 unit.
"CCTV 117 unit kita tambah ya karena Pak Menteri juga minta kita memantau arteri di Selatan maupun Utara sehingga kalau yang sudah ada CCTV-nya kita suntik software-nya, kalau yang belum kita tambah ya kita membantu perhubungan," imbuh Subakti.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut sebagian wilayah Indonesia masih berada di puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Sebagian wilayah bahkan mengalami intensitas sangat tinggi hingga lebih dari 500 mm per bulan.
Dikutip dari detikEdu, Fenomena La Nina lemah diperkirakan masih berlanjut sampai Mei 2025. Hal tersebut dapat meningkatkan intensitas hujan di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Maret-April 2025 dengan curah hujan diperkirakan berada dalam kategori menengah-tinggi. Selain itu sebagian daerah berpotensi mengalami hujan lebat dengan petir dan angin kencang.
Simak juga Video: Catat! 3 Imbauan Kakorlantas Polri untuk Pemudik
(rrd/rrd)