Badan Pangan Nasional (Bapanas) menanggapi terkait permintaan pedagang beras agar pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras. Permintaan ini agar pedagang tetap mendapatkan keuntungan.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengaku telah menerima aduan dari Pedagang. Arief menyebut agar menjalani terlebih dahulu HET yang sekarang sembari berdiskusi ke depannya.
"Jalanin dulu, nanti kita diskusi ya. Udah ngobrol, udah," kata Arief saat ditemui di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menjelaskan saat ini harga beras bervariasi. Pihaknya juga terus memantau agar Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen di tingkat petani adalah Rp 6.500 per kilogram. Bahkan sebelum ada aturan tersebut, harga gabah di bawah Rp 5.300-5.400/kg.
"Makanya tadi saya sampaikan, begitu tidak ada rafaksi, maka harga terendahnya ada Rp 16.500. Nah ini nanti kita perlu diskusi lagi lah. Tapi tadi saya lihat di atas masih ada yang Rp 12.000, Rp 11.000 juga tadi saya masih lihat. Itu kalau beras itu tergantung broken-nya, berapa pecahannya. Jadi, broken itu yang menentukan. Makanya sebenarnya 12.500 itu kalau mereka ada broken-nya sampai 30% sebenarnya masih masuk juga," jelas Arief.
Arief memastikan terkait harga beras tersebut akan didiskusikan lebih lanjut lagi. "Tapi nanti kita diskusikan lagi lah ya, khusus itu," terang Arief.
Sebelumnya, Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur, Zulkifli meminta pemerintah menaikkan harga beras medium menjadi Rp 13.000/kg agar para pedagang tetap bisa mendapatkan keuntungan penjualan.
"Harga HET yang semestinya sekarang, kalau kita melihat situasi dan kondisi harga sekarang Rp13.500 lah," kata Zulkifli kepada wartawan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur, dikutip dari Antara.
Zulkifli menanggapi terkait keberatan dengan adanya harga beras medium dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram (kg) berlaku di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut dia, proses awalnya saja harga gabah, yaitu Rp 6.500, kemudian diolah sehingga menjadi Rp 13.000 dan bertambah ongkos menjadi Rp 13.200.
Dia berharap setidaknya pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan seribu rupiah agar pedagang tetap bisa meraih keuntungan.
Simak juga Video: Pemkot Bandung Jamin Stok-Harga Beras Aman Selama Ramadan
(rrd/rrd)