Soal Ray Dalio Jadi Dewan Penasihat Danantara, Rosan Kasih Jempol

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 07 Mar 2025 17:59 WIB
Foto: CEO Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Roeslani. (20detik)
Jakarta -

CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani membenarkan investor kawakan Amerika Serikat (AS) Ray Dalio menjadi salah satu Dewan Penasihat Danantara.

Ray Dalio sendiri hari ini terpantau ikut berdiskusi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, bersama Presiden Prabowo Subianto, jajaran Kabinet Merah Putih dan para pengusaha kelas kakap. Rosan bilang Ray Dalio hadir di Istana hanya untuk melakukan diskusi dan berbagi pandangan.

Nah dari situ dia mengatakan Ray Dalio sudah 'salaman' dengannya soal tawaran menjadi Dewan Penasihat Danantara. Pernyataannya menyiratkan konfirmasi fari kabar bahwa Ray Dalio menjadi Dewan Penasihat Danantara.

"Kalau hari ini dia datang ke sini, kemudian beliau sharing dengan kami, kemudian dengan ini ya tentunya beliau juga apa, kalau saya bilang ya alhamdulillah lah tadi kita sih sudah salaman itu aja," sebut Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

Nah ketika dikonfirmasi kembali untuk menegaskan pernyataannya, Rosan hanya tersenyum dan memperlihatkan jari jempol dari kedua tangannya.

Ray Dalio sendiri memang bukan sosok sembarangan. Namanya dikenal malang melintang di sektor keuangan Amerika Serikat. Dalio merupakan pendiri dan Mentor CIO, Bridgewater Associates, perusahaan manajemen investasi raksasa asal negeri Paman Sam.

Dalam catatan detikcom, menurut situs resmi Bridgewater Associates, Dalio merupakan lulusan Sarjana bidang Keuangan dari C.W. Post College pada 1971 lalu. Kemudian ia memperoleh gelar MBA (Master of Business Administration) dari Harvard Business School pada 1973.

Dua tahun kemudian atau sekitar tahun 1975, baru lah Ray Dalio mendirikan Bridgewater Associates di sebuah apartemen dua kamar miliknya di New York City (NYC). Pada awalnya, Ray hanya membantu para investor institusional melalui konsultasi dan pengelolaan aset mereka secara aktif, terutama di pasar komoditas dan berjangka.

Ia juga membagikan pemikiran investasinya dalam laporan riset harian 'Bridgewater Daily Observations' yang dikirim kepada klien perusahaan melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas laporan yang ditulis Ray ini menarik minat para investor hingga Bridgewater berhasil mendapatkan kucuran dana institusional pertama untuk dikelola secara langsung pada 1985 lalu.

Tidak tanggung-tanggung, dana investasi pertama yang dipercaya kepada Ray senilai US$ 5 juta dari Bank Dunia. Sejak saat itu banyak investor institusional lainnya yang kemudian ikut menitipkan dana investasi untuk dikelola secara langsung oleh Bridgewater.

Di bawah kepemimpinan Ray, Bridgewater akhirnya menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia versi majalah Fortune. Selain itu hingga saat ini Bridgewater Daily Observations masih menjadi salah satu laporan pasar paling dicari investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

Menurut perhitungan Forbes, Ray Dalio memiliki kekayaan mencapai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 229,6 triliun. Hartanya itu membuat dirinya bertengger di posisi 167 orang terkaya di dunia.




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork