Menhub Beberkan Perbedaan Lonjakan Arus Mudik Lebaran Jika Diterapkan WFA

Menhub Beberkan Perbedaan Lonjakan Arus Mudik Lebaran Jika Diterapkan WFA

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 10 Mar 2025 11:31 WIB
Ilustrasi mudik lebaran
Ilustrasi mudik - Foto: dok. Humas Kemenparekraf
Jakarta -

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) berpotensi mengurai kepadatan pemudik saat musim Lebaran 2025. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.

Dudy mengatakan survei dilakukan sebanyak dua kali, yakni tanpa memasukkan kemungkinan pemberlakuan WFA dan memasukkan kemungkinan pemberlakuan WFA. Hasilnya, dengan penerapan WFA, lonjakan pemudik yang terjadi tidak sedrastis saat tidak diberlakukan WFA.

Hal ini dia sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 dengan kementerian, operator/stakeholder BUMN, serta swasta sektor transportasi, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (9/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Survei awal sebelum WFA, kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat. Terjadi lonjakan pada H-3 juga, tapi tidak sedrastis jika tidak WFA. Tanpa WFA, pada H-3 terdapat 16,8 juta orang yang berpergian, sedangkan dengan WFA menjadi 12,1 juta orang," kata Dudy dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).

Dudy membeberkan potensi moda transportasi utama yang dipilih masyarakat antara lain, seperti mobil pribadi 23% atau 33,69 juta orang, bus 16,9% atau 24,76 juta, kereta api antarkota 16,1% atau 23,58 juta, pesawat 13,5% atau 19,77 juta, serta sepeda motor 8,7% atau 12,74 juta.

ADVERTISEMENT

Untuk menjamin kelancaran, keselamatan, peningkatan kualitas pelayanan, layanan yang memadai, serta pengoptimalan distribusi penumpang ke berbagai tujuan, Dudy meminta dilakukan koordinasi dan kerja sama antarstakeholder, peningkatan keselamatan dan keamanan angkutan lebaran, penyediaan informasi mudik dan sosialisasi keselamatan, serta penyediaan data traffic, CCTV, dan mudik gratis.

"Kemenhub melakukan rangkaian kegiatan koordinasi di tingkat pusat dan daerah, juga dengan stakeholder pelaksana angkutan Lebaran. Angkutan Lebaran 2025 merupakan salah satu kegiatan strategis Kemenhub yang menjadi tolok ukur keberhasilan sektor transportasi. Memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat menjadi prioritas Kemenhub," imbuh Dudy.

Melalui pertemuan ini Dudy berharap sinergi serta kerja sama antara regulator dan operator dalam menghadapi dan menjalani angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan lancar. Pada kegiatan ini juga masing-masing stakeholder memaparkan rencana operasi angkutan Lebaran 2025 pada instansinya.

"Kita semua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. Kita adalah pengelola transportasi sehingga saya menekankan keselamatan menjadi prioritas dalam mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini," tambah Dudy.

Simak Video: ASN Dapat Lampu Hijau Bisa WFA Mulai 24 Maret

(kil/kil)

Hide Ads