Zulhas Tanggapi soal Dugaan Beras Impor di Gudang Bulog Berkutu

Zulhas Tanggapi soal Dugaan Beras Impor di Gudang Bulog Berkutu

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 12 Mar 2025 16:14 WIB
Menko Pangan, Zulkifli Hasan borong mukena dan sarung di Pasar Tanah Abang.
Foto: Menko Pangan, Zulkifli Hasan borong mukena dan sarung di Pasar Tanah Abang. (Aulia/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) merespons soal temuan beras impor di Gudang Bulog berkutu. Zulhas mengatakan telah melakukan pengecekan bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya.

"Ada sedikit, sudah saya cek dengan Pak Bulog dan Mentan, ada kecil sedikit. Mungkin tempat yang pojok, yang udaranya lembab," kata dia ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

Saat ditanya jumlahnya, mantan Menteri Perdagangan itu hanya menyebut terjadi di beberapa karung beras saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma berapa karung," ucapnya.

Sebelumnya, temuan beras Bulog berkutu diungkap oleh Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto. Ia mengungkapkan temuan ini didapat saat melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog di Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," kata dia dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian, Selasa (11/3/2025).

Menanggapi temuan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap berdasarkan laporan dari Perum Bulog terkait temuan beras impor berkutu, jumlahnya sebanyak 100 ribu sampai 300 ribu ton di seluruh Indonesia. Amran akan menghubungi Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

"Bulog melaporkan memang ada 100 ribu sampai 300 ribu (ton) di seluruh Indonesia dari 2 juta (ton beras). Ini sudah masuk list, termasuk di Jogja. Kami akan minta lagi untuk dipercepat di Jogja. Minta maaf Bu Ketua," kata Amran.

Ditemui usai rapat, Amran menjelaskan jumlah itu merupakan data sementara. Dia meyakini jumlah kondisi beras Bulog yang kurang baik, sedikit.

"Itu laporan data sementara, tapi belum pasti, tetapi mana tau ada jumlahnya seratusan atau berapa, mudah-mudahan jumlahnya sedikit. Kita akan berhentikan," kata Amran.

Simak juga Video 'Harapan Prabowo agar RI Tak Impor Beras Lagi Tahun 2025':

(ada/rrd)

Hide Ads