Wamentan Ungkap Nasib Beras Bulog yang Berkutu: Bisa Jadi Pakan Ternak

Wamentan Ungkap Nasib Beras Bulog yang Berkutu: Bisa Jadi Pakan Ternak

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 12 Mar 2025 16:35 WIB
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
Wamentan Sudaryono/Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom
Jakarta -

Beras impor di Perum Bulog dikabarkan berkutu. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan pihaknya akan segera merespons masalah ini, Sudaryono bilang pihaknya sudah turun langsung mengecek gudang-gudang Bulog untuk melakukan pengecekan.

Sudaryono mengatakan pihaknya meminta Bulog melakukan penyortiran beras sesuai dengan kualitasnya. Beras yang berkutu akan dipisahkan dan apabila tak layak konsumsi akan dialihkan untuk menjadi produk lain, misalnya pakan ternak.

"Saya kan kebetulan juga Dewan Pengawas di Bulog, saya lagi cek ke sana, kita cek kualitasnya seperti apa. Kalau memang yang sudah rusak sekali ya tentu saja mungkin tidak kita kasih ke orang. Harus kita ada cara lain apakah untuk pakan ternak atau apa," beber Sudaryono ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudaryono mengatakan dari hitungan yang dilakukan terkini, beras Bulog yang berkutu jumlahnya tak banyak. Tak sampai ratusan ribu ton. Yang menjadi perhatian sebetulnya bukan sebanyak apa beras yang berkutu, namun jangan sampai beras-beras ini menimbulkan kerugian keuangan buat Bulog.

"Nggak banyak sih, nggak banyak. Hitungan kita nggak banyak. Lagi kita cek, tapi nggak banyak. Ya nggak sampai, ton-tonan, yang sampai ratusan ribu apa sih nggak nyampe lah," sebut Sudaryono.

ADVERTISEMENT

"Tapi tetap itu kan bernilai uang. Jangan sampai juga itu menjadi kerugian," katanya menambahkan.

Sudaryono mengatakan pihaknya juga akan meminta kepada Bulog untuk memperbaiki manajemen sirkulasi barang masuk keluar pada gudang-gudang beras. Jangan sampai ada beras-beras yang tak keluar-keluar dari gudang, tersimpan, dan akhirnya berkutu.

Dia memaparkan Bulog memiliki dua fungsi yaitu sebagai penyerap dan penyimpan stok beras dan juga sebagai penyeimbang harga. Nah dia meminta manajemen sirkulasi beras jadi perhatian setelah adanya kejadian ini.

"Karena kan Bulog ini kan barangnya harus disirkulasikan. Barang masuk terus ada yang keluar," jelas Sudaryono.

"Jadi ya antisipasinya tentu saja kan dengan sirkulasi yang baik," lanjutnya.

Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto sebelumnya mengungkapkan ada beras impor di Gudang Bulog yang berkutu. Titiek Soeharto mengungkap temuan beras impor telah berkutu di Gudang Perum Bulog. Hal ini berdasarkan temuan saat melakukan kunjungan ke Yogyakarta, Jawa Tengah.

Kunjungan ini dilakukan saat masa reses DPR beberapa waktu lalu. Titiek menyebut, beras itu merupakan stok impor yang dilakukan tahun lalu.

"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," kata dia dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian.

Simak juga Video 'Stok Beras Bulog 2 Juta Ton, Terbesar Sepanjang Sejarah':

(hal/rrd)

Hide Ads