Mendag Sebut Daging Sapi Dijual di Bawah Harga Acuan di Pasar Ini

Mendag Sebut Daging Sapi Dijual di Bawah Harga Acuan di Pasar Ini

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 14 Mar 2025 11:19 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menggelar Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan) sekaligus mengecek sejumlah harga bahan pokok di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat (14/3/2025).
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso/Foto: Andi Hidayat/detikcom
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menemukan pedagang yang menjual daging sapi di bawah harga acuan, yakni Rp 130.000/kilogram (kg). Berdasarkan ketetapan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga acuan daging sapi Rp 140.000/kg.

Hal itu ia temui saat memantau harga sekaligus menggelar Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Germas Mapan) di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat (14/3).

"Tadi lihat daging sapi juga harganya ada yang Rp 130.000, padahal harga acuannya Rp 140.000, berarti masih di bawah harga acuannya," kata Budi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pengecekan harga, Budi memastikan Minyakita tetap dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di Pasar Tomang Barat. Namun begitu, ia mengakui stabilitas harga tersebut tidak berlaku di semua pasar.

"Minyak kita tadi harganya sesuai HET Rp 15.700. Memang ternyata di setiap pasar tidak sama. Ada yang di atas HET, ada yang masih sama dengan HET. Contohnya tadi masih sama dengan HET dan ukurannya normal, satu liter ya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Budi tak menampik ada beberapa jenis bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, kendati tidak menyebut rinci komoditas pokok yang naik di pasar tersebut. Ia juga memastikan tidak ada keterlambatan pemenuhan pasokan di Pasar Tomang Barat.

"Kita harapkan pasokan terjamin, tadi menurut pedagang juga pasokan tidak pernah terlambat ya. Jadi pasokan terjamin, harga terjangkau benar-benar. Kemudian masyarakat bisa menikmati lebaran dengan damai ya, dengan harga-harga yang terjangkau," ungkapnya.

Sementara terkait Germas Mapan, Budi mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan kebersihan pasar. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong pengelolaan sampah. Di Pasar Tomang Barat sendiri, kata Budi, sampah organik dikelola menjadi pupuk.

"Tadi kita juga mengajak para pedagang pasar untuk biasakan membersihkan sampah di sekitarnya. Jadi, membantu juga para petugas sampah di pasar ini untuk mempercepat proses membersihkan pasar," jelasnya.

Nantinya, kegiatan ini dilakukan juga oleh pasar-pasar di seluruh Indonesia. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan para konsumen dalam melakukan aktivitas berbelanja.

"Kalau bersih, nyaman tidak sekedar belanja kebutuhan pokok, Pak, tapi bisa sarapan, bisa ngopi gitu enak gitu ya. Jadi, orang juga kerasan masuk ke pasar tradisional," tutupnya.

(ara/ara)

Hide Ads