3 Modus Penipuan yang Marak Selama Bulan Puasa, Waspada!

3 Modus Penipuan yang Marak Selama Bulan Puasa, Waspada!

Azkia Nurfajrina - detikFinance
Jumat, 14 Mar 2025 22:13 WIB
Ilustrasi penipuan online
Ilustrasi modus penipuan selama bulan Ramadan Foto: Shutterstock
Jakarta -

Penipuan marak terjadi selama bulan Ramadan. Saat kebutuhan masyarakat meningkat di bulan puasa, banyak penjahat yang memanfaatkan kondisi tersebut sehingga tak sedikit orang tergiur dan terperangkap dalam penipuan itu.

Berbagai modus penipuan dilakukan terutama secara online. Kenali macam-macam modusnya agar masyarakat dapat berhati-hati dan tidak terjebak terhadap penipuan yang merugikan di bulan puasa.

Modus Penipuan Selama Bulan Ramadan

Berdasarkan penuturan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, dilansir pemberitaan detikcom, berikut deretan modus penipuan yang sering terjadi pada bulan puasa:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Transfer Uang dari Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal

Jika masyarakat tidak pernah mengajukan pinjaman online, tapi transferan sejumlah uang tiba-tiba masuk ke rekening maka harus waspada. Bisa jadi itu adalah modus penipuan yang dilakukan layanan pinjol ilegal.

Apabila mengalami hal ini, masyarakat diminta segera lapor ke pihak bank bersangkutan dan layanan perlindungan konsumen OJK. Hindari menggunakan uang tersebut meski sedikit.

ADVERTISEMENT

Apabila terlena dengan uang tersebut, korban akan dipaksa mengembalikan dana dengan bunga tinggi. Debt collector juga mungkin akan datang untuk menagih kembali dana.

2. Tawaran Promo Tak Masuk Akal

Bulan puasa memang banyak ditemukan promo menggiurkan, mulai dari pakaian, perlengkapan sholat, hingga produk kebutuhan sehari-hari. Tak sedikit juga yang menawarkan potongan biaya untuk perjalanan umroh ke Tanah Suci.

Meski tidak semuanya tergolong penipuan, tawaran yang tidak masuk akal mesti dihindari. Misalnya, promo perjalanan umroh yang sangat murah yang mana tarifnya jauh di bawah biaya umroh yang umumnya berlaku.

"Promo cicilan perjalanan wisata umor dan lain-lain yang sangat tidak masuk akal. Ini mesti hati-hati. Orang biasanya positif thinking dengan tawaran umroh dan lainnya," ujar Friderica.

Di bulan Ramadan menjelang Lebaran, tradisi mengirim parsel atau hampers ke kerabat hingga kolega dilakukan banyak orang. Parsel dikirimkan oleh ekspedisi dan biasanya info pengiriman akan disampaikan kepada pengirim atau penerima.

Apabila tidak merasa mengirim atau akan menerima hampers dari orang lain tapi ada pihak yang mengirimkan link (tautan) atau file lain melalui WhatsApp, ada baiknya untuk mengabaikan pesan tersebut.

Link tersebut kemungkinan besar modus penipuan sniffing kiriman hacker pencuri data-data penting yang tersimpan di ponsel seperti informasi pribadi hingga PIN m-banking. Jadi, hindari mengklik link tersebut.




(azn/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads