Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau disebut juga dengan Pekerja migran Indonesia (PMI) bakal kembali mengalir Arab Saudi. Pasalnya, Pemerintah memutuskan akan mencabut moratorium alias penghentian sementara TKI Arab Saudi.
Menurut Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Presiden Prabowo Subianto merestui pencabutan moratorium itu. Restu Prabowo tersebut disampaikan langsung Abdul Karding usai merapat ke Istana Presiden, Jumat (14/3/2025).
Prabowo, kata Karding, sangat mendukung pengiriman kembali tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi demi membuka lapangan kerja. Karding bilang pesan utama Prabowo adalah berikan pembekalan pelatihan kepada pekerja migran yang akan bekerja di Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Presiden, beliau Alhamdulillah setuju. Dia meminta kepada kami untuk menyiapkan skema pelatihannya sekaligus penempatannya nanti untuk skema pelatihannya," sebut Karding usai melakukan laporan ke Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).
Belum lagi kalau melihat dampak ekonominya. Karding bilang dengan 600 ribu pekerja migran dikirim ke Arab Saudi, Indonesia bisa mendapatkan devisa hingga Rp 31 triliun.
"Ya pesannya (Presiden Prabowo) supaya segera dicabut aja (moratorium pekerja migran). Karena peluangnya sangat besar, devisa yang kemungkinan masuk dari situ Rpb31 triliun. Devisa remitensi yang akan masuk," papar Karding.
Juni Masuk Arab Saudi
Mantan Anggota DPR ini mengungkapkan dirinya sudah bicara dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Sosial Arab Saudi, dalam hal ini instansi tersebut bentuknya seperti Kementerian Tenaga Kerja di Arab Saudi. Karding bilang dia sudah mendiskusikan rencana pembukaan kembali pengiriman tenaga kerja ke Saudi.
Karding menargetkan paling lambat sudah ada nota kesepahaman kerja sama penempatan pekerja migran di Arab Saudi bulan Maret ini. Dengan begitu, diharapkan sebagian pekerja dari total 600 ribu kebutuhan tenaga kerja di Arab Saudi bisa melakukan pemberangkatan pertamanya dari Indonesia pada bulan Juni 2025.
"Jadi kalau seandainya nanti Maret ini ada penandatangan MOU rencana kami berdua sepakat paling lambat Juni kita sudah mulai mengirim pemberangkatan pertama," terang Karding.
Arab Saudi menawarkan 600 ribu lapangan kerja yang disediakan untuk pekerja migran Indonesia. Ada 400 ribu lapangan kerja di antaranya bergerak pada pekerjaan rumah tangga dan sisanya di pekerjaan formal di berbagai bidang.
Kisaran Gaji Kerja di Saudi
Karding mengatakan saat ini Arab Saudi menjamin adanya perbaikan manajemen dan juga perlindungan tenaga kerja migran yang bekerja di negaranya.
Salah satu bentuknya adalah menetapkan gaji minimal. Bagi pekerja migran Indonesia yang nantinya dikirim ke Arab Saudi akan mendapat gaji minimal 1.500 Riyal atau sekitar Rp 6,45 juta (kurs Rp 4.300).
Lalu, ada juga perlindungan dalam konteks asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi ketenagakerjaan. Pihak Arab Saudi juga akan melakukan integrasi data.
Selain itu, Karding juga mengatakan beberapa penyedia kerja juga menjanjikan adanya bonus bagi pekerja migran Indonesia. Bonus itu berupa perjalanan umrah gratis.
"Yang menarik lagi bahwa setiap selesai kontrak dua tahun untuk orang Indonesia dikasih bonus umrah sekali," sebut Karding
(hal/rrd)