APBN Sudah Tekor Rp 31,2 Triliun, Menteri Prabowo Bilang Begini

APBN Sudah Tekor Rp 31,2 Triliun, Menteri Prabowo Bilang Begini

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 15 Mar 2025 07:28 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.Foto: Anisa Indraini
Jakarta -

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menilai defisit APBN hingga Februari 2025 sebesar Rp 31,2 triliun masih dalam batas aman, sesuai dengan target yang telah dirancang dalam kebijakan fiskal 2025.

"Dari segi defisit masih dalam range yang ditentukan di APBN," kata Airlangga saat ditemui wartawan usai acara Buka Bersama Kadin di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat (14/3/2025).

Selain itu menurutnya kinerja APBN 2025 baru berjalan dua bulan, di mana biasanya tren penerimaan negara baru meningkat pada Maret karena adan Laporan pajak tahunan yang otomatis akan memperbaiki kinerja APBN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan baru 2 bulan. Jadi kita sudah melihat bahwa Maret diharapkan bisa lebih tinggi lagi. Memang secara natural biasanya Maret lebih tinggi karena itu nutup laporan perpajakan," terangnya.

"Jadi, pemerintah optimis bahwa penerimaan dan pembelanjaan akan sesuai dengan apa yang direncanakan di 2025," sambung Airlangga.

ADVERTISEMENT

Selain dari hasil pajak tahunan, ia menyebut pemerintah juga berencana mengandalkan pendapatan tambahan untuk menambal defisit APBN dari beberapa sektor lainnya. Semisal dari penerimaan sektor mineral dan batu bara, cukai, serta berbagai sektor lainnya.

"Tentu dari penerimaan, dari mineral batu bara, dari cukai, dari berbagai sektor lain," paparnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 hingga Februari 2025 defisit Rp 31,2 triliun.

Selain itu setoran pajak tercatat mencapai Rp 187,8 triliun hingga Februari, turun 30,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 269,02 triliun.

Simak juga video: Sri Mulyani: Defisit APBN Masih Terkendali

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads