Harga Bapok di Pasar Ciracas Banyak di Bawah HET, Petani Merugi?

Harga Bapok di Pasar Ciracas Banyak di Bawah HET, Petani Merugi?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 15 Mar 2025 12:00 WIB
Menteri Perdagangan Budi Santoso (keempat kiri) berbincang dengan pedagang saat meninjau stok dan harga pangan pokok di Pasar Ciracas, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). Peninjauan tersebut dalam rangka memastikan kestabilan harga dan ketersedian bahan pangan selama bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/agr
Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengatakan banyak harga pangan di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, di bawah harga eceran tertinggi (HET). Misalkan saja untuk komoditas beras, telur, hingga daging ayam.

Secara rinci ia menjelaskan untuk harga komoditas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di kawasan ini masih berada di level Rp 12.000/kg dari HET Rp 12.500/kg. Kemudian telur ayam berada di level Rp 28.000/kg, dari HET Rp 30.000/kg.

Ada juga komoditas ayam di level Rp 26.000/kg, atau jauh lebih rendah dari HET sebesar Rp 40.000/kg. Serta terakhir harga daging di level Rp 140.000/kg atau sesuai dengan ketentuan HET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hari ini kita ke Pasar Ciracas, ya. Kita lihat tadi bareng-bareng sama teman-teman semua, harga relatif stabil," kata Budi saat ditemui wartawan usai peninjauan di Pasar Ciracas, Sabtu (15/3/2025).

Meski sebagian besar komoditas ini dijual di bawah harga HET, Budi meyakini bahwa kondisi ini tidak akan merugikan pedagang ataupun para petani hingga pembeli

ADVERTISEMENT

Sebab menurutnya HET merupakan titik seimbang yang menguntungkan semua pihak. Dalam hal ini harga tersebut sudah mempertimbangkan keuntungan untuk para petani/peternak dan masih terjangkau oleh pembeli.

"Jadi ini kan harga HET, harga acuan itu harga keseimbangan. Keseimbangan antara konsumen dan produser, itu kita hitung," paparnya.

Sebagai contoh untuk harga acuan telur di Rp 30.000, menurutnya kalau harga komoditas ini mendekati HET berarti para peternak telur sudah bisa mendapatkan untung. Terkecuali jika harganya sudah jatuh sangat jauh jika dibandingkan dengan HET.

"an kita memang mencari harga yang ideal ya, jadi nanti kita lihat. Katakanlah harga telur, harga acuannya kan Rp 30.000, harga tertinggi. Jadi artinya kalau dia mendekati Rp 30.000, ya berarti dari peternaknya sebenarnya sudah untung ya. Kecuali langsung jomplangnya jauh," terang Budi.

(eds/eds)

Hide Ads