Sri Mulyani Bilang Investor Asing Percaya Pemerintah, Ini Buktinya

Sri Mulyani Bilang Investor Asing Percaya Pemerintah, Ini Buktinya

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 18 Mar 2025 19:14 WIB
Menkeu Sri Mulyani melaporkan APBN sampai 28 Februari 2025 defisit Rp 31,2 triliun. Realisasi itu setara dengan 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah).Foto: Anisa Indraini
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kepercayaan investor masih tinggi terhadap pemerintah, termasuk kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Hal itu terlihat dari kinerja lelang Surat Utang Negara (SUN) yang masih baik.

"Di tengah dinamika dari pasar saham yang cukup tinggi, kinerja dari lelang SUN pada hari ini justru menunjukkan hasil yang sangat baik. Penawaran yang masuk atau kita sering sebut incoming bid sangat kuat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (18/3/2025).

"Ini artinya kepercayaan investor masih kuat terhadap pemerintah dan APBN," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani membeberkan pemerintah memenangkan penawaran lelang SUN sebesar Rp 28 triliun. Total penawaran masuk atau incoming bid dari lelang SUN itu mencapai Rp 61,75 triliun atau 2,38 kali lipat dari target indikatif minggu ini sebesar Rp 26 triliun.

Jika investor sudah tidak percaya, kata Sri Mulyani, tidak mungkin mereka ikut dalam penawaran.

ADVERTISEMENT

"Jadi kepercayaan investor tergambarkan dari incoming bid yang sangat baik yaitu mencapai Rp 61,75 triliun," jelasnya.

Lebih rinci dijelaskan, incoming bid dari investor asing mencapai Rp 13,95 triliun atau komposisinya 22,59% terhadap total penawaran. Sebanyak 19,04% dimenangkan oleh asing atau setara dengan Rp 5,33 triliun.

"Dari Rp 28 triliun, komposisi investor asing yang memenangkan penawaran ini mencapai Rp 5,33 triliun," terang sri mulyani.

Dengan realisasi ini, Sri Mulyani menilai imbal hasil atau yield SUN yang dicapai berada dalam level yang baik. Dia memastikan tingkat yield yang diberikan sama dengan tingkat di secondary market.

"Artinya pemerintah tidak perlu harus memberikan premium atau tambahan imbal hasil untuk bisa menarik investor. Ini artinya kepercayaan sekali lagi," tegas Sri Mulyani.

(aid/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads