Perang Dagang Donald Trump Bikin Ekonomi Dunia Suram, RI Gimana?

Perang Dagang Donald Trump Bikin Ekonomi Dunia Suram, RI Gimana?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 19 Mar 2025 15:08 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 23: U.S. President Donald Trump speaks to reporters after signing a series of executive orders in the Oval Office of the White House on January 23, 2025 in Washington, DC. Trump signed a range of executive orders pertaining to issues including crypto currency, Artificial Intelligence, and clemency for anti-abortion activists.   Anna Moneymaker/Getty Images/AFP (Photo by Anna Moneymaker / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER
Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ketidakpastian global masih tinggi akibat kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal itu berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang disebut lebih melambat.

"Ketidakpastian global tetap tinggi akibat kebijakan tarif impor AS yang makin luas di AS. Kebijakan tarif impor berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di tengah meningkatnya pemberian insentif fiskal, sementara laju penurunan inflasi tidak secepat yang diperkirakan," kata Perry dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Perry menyebut ekonomi Eropa, Jepang, India dan China sudah mulai terkena dampak rambatan terhadap kebijakan tarif impor AS. Dampak itu terjadi di tengah permintaan domestiknya yang belum meningkat akibat keyakinan usaha yang rendah dan ekspor yang melambat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelemahan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebagai akibat kebijakan tarif impor AS tersebut tertahan dengan kebijakan pelebaran defisit fiskal 2025 dari yang ditargetkan," beber Perry.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 diperkirakan sebesar 3,2%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap baik dalam kisaran 4,7-5,5%.

ADVERTISEMENT

"BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi (Indonesia) tahun 2025 tetap baik yaitu dalam kisaran 4,7-5,5%," ucap Perry.

"Ke depan BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tambahnya.

Simak juga Video 'Politisi Prancis Minta AS Kembalikan Patung Liberty, Ini Respons Gedung Putih':

(acd/acd)

Hide Ads