Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mencatat pemutusan hubungan kerja (PHK) pada dua bulan awal 2025 mencapai 40 ribu orang. Sementara sepanjang 2024 total PHK tembus 250 ribu orang.
Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO Bob Azam mengatakan jumlah PHK tersebut paling banyak terjadi di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Tangerang. Ke depan pihaknya memprediksi jumlah PHK akan bertambah.
"Sudah ada angkanya ya, terutama kan Jakarta sama Jawa Barat paling banyak. Jadi Januari-Februari ini sudah sekitar 40 ribu (buruh kena PHK), tahun lalu sekitar 250 ribu," kata Bob kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data itu didapatkan Apindo dari BPJS Ketenagakerjaan yang mencairkan jaminan hari tua (JHT) dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP).
Adapun untuk PHK hingga Februari 2025 ini berasal dari sektor padat karya yang memang lagi rentan. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat apabila pemerintah tidak menemukan 'obat' yang manjur untuk memperbaikinya.
Bob tidak mengetahui pasti apakah jumlah tersebut sudah termasuk dari buruh PT Sri Rejeki Isman alias Sritex atau tidak. Seperti diketahui, perusahaan tersebut PHK puluhan ribu pekerjanya pada awal tahun ini imbas penutupan pabrik.
"Ya sektornya masih yang padat karya lah. Ini lah kenapa pemerintah harus bisa membuat kebijakan yang tepat," tuturnya.
(aid/hns)