Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif 25% atas mobil dan truk ringan impor mulai minggu depan. Kebijakan ini semakin memperlebar perang dagang dan industri otomotif diperkirakan akan menaikkan harga mobil.
"Yang akan kami lakukan adalah mengenakan tarif 25% untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Kamis (27/3/2025).
Kebijakan ini rencananya akan dimulai pada 3 April 2025. Trump melihat tarif sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan guna mengimbangi pemotongan pajak yang dijanjikannya dan untuk menghidupkan kembali basis industri AS yang telah lama menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkan langkah tersebut sebagai hal buruk bagi bisnis. Sementara Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyebutnya sebagai serangan langsung terhadap pekerja Kanada.
"Kami akan membela pekerja kami, kami akan membela perusahaan kami, kami akan membela negara kami, dan kami akan membelanya bersama-sama," kata Carney kepada wartawan di Ottawa.
Di sisi lain, United Auto Workers (UAW) yang telah lama mengkritik perjanjian perdagangan bebas karena dianggap telah menghancurkan lapangan kerja AS, memuji langkah Trump tersebut.
"Tarif ini merupakan langkah besar ke arah yang benar bagi pekerja otomotif dan komunitas di seluruh negeri. Sekarang menjadi tanggung jawab para produsen mobil, dari 'Tiga Besar' hingga Volkswagen dan seterusnya untuk mengembalikan lapangan kerja serikat pekerja yang baik ke AS," kata Presiden UAW Shawn Fain dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman tarif baru ini langsung mengguncang pasar keuangan. Saham produsen mobil anjlok dalam perdagangan setelah jam kerja dan indeks saham berjangka AS merosot.
Untuk menghindari tergesa-gesanya penerapan pungutan baru, kebijakan ini dikecualikan sementara untuk suku cadang otomotif yang mematuhi Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA) tentang perdagangan yang dinegosiasikan Trump selama masa jabatan pertamanya. Perjanjian tersebut memungkinkan perdagangan bebas antara AS dan dua mitra dagang terbesarnya.
"Suku cadang mobil yang mematuhi USMCA akan tetap bebas tarif hingga Menteri Perdagangan berkonsultasi dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), menetapkan proses untuk menerapkan tarif pada non-AS," kata wakil sekretaris pers utama Gedung Putih Harrison Fields di X.
Simak juga Video 'Trump Bakal Kurangi Tarif ke China Demi ByteDance Jual TikTok':
(aid/rrd)