Daftar Alasan Trump Balas Tarif Impor Tinggi buat China-RI

Daftar Alasan Trump Balas Tarif Impor Tinggi buat China-RI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 03 Apr 2025 18:55 WIB
President Donald Trump walks toward the Oval Office after signing an executive order at an event to announce new tariffs in the Rose Garden of the White House, Wednesday, April 2, 2025, in Washington. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: AP/Mark Schiefelbein

Jerman, Jepang, Korea Selatan
Negara-negara seperti Jerman, Jepang, Korea Selatan atau bahkan China telah menerapkan kebijakan yang menekan daya konsumsi domestik warga negara mereka sendiri untuk secara artifisial meningkatkan daya saing produk ekspor mereka.


Kebijakan tersebut meliputi sistem pajak regresif, hukuman yang rendah atau tidak ditegakkan untuk kerusakan lingkungan, dan kebijakan yang dimaksudkan untuk menekan upah pekerja relatif terhadap produktivitas.


Argentina, Brasil, Ekuador, Vietnam
AS menuding negara-negara tersebut membatasi atau melarang impor barang-barang yang diproduksi ulang, membatasi akses pasar bagi eksportir AS sekaligus menghambat upaya untuk mempromosikan keberlanjutan dengan menghambat perdagangan produk-produk yang seperti baru dan hemat sumber daya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jika hambatan ini dihilangkan diperkirakan ekspor AS akan meningkat setidaknya $18 miliar setiap tahunnya.


Inggris
Inggris mempertahankan standar yang tidak berdasarkan sains yang sangat membatasi ekspor daging sapi dan produk unggas yang aman dan berkualitas tinggi dari AS.

ADVERTISEMENT


Indonesia
Indonesia mempertahankan persyaratan konten lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan, mulai tahun ini, akan mengharuskan perusahaan sumber daya alam untuk memindahkan semua pendapatan ekspor ke dalam negeri untuk transaksi senilai US$ 250.000 ke atas.


Argentina
Argentina telah melarang impor ternak hidup AS sejak tahun 2002 karena kekhawatiran yang tidak berdasar mengenai ensefalopati spongiform sapi. Amerika Serikat memiliki defisit perdagangan sebesar US$ 223 juta dengan Argentina dalam daging sapi dan produk daging sapi.


Afrika Selatan
Selama beberapa dekade, Afrika Selatan telah memberlakukan pembatasan kesehatan hewan yang tidak dibenarkan secara ilmiah pada produk daging babi AS, yang membuat daging babi AS hanya bisa masuk secara terbatas ke negara tersebut.


Afrika Selatan juga sangat membatasi ekspor unggas AS melalui tarif tinggi, bea anti dumping, dan pembatasan kesehatan hewan yang tidak dapat dibenarkan. Hambatan-hambatan ini telah menyebabkan penurunan sebesar 78% dalam ekspor unggas AS ke Afrika Selatan, dari US$ 89 juta pada tahun 2019 menjadi US$ 19 juta pada tahun 2024.


Jepang dan Korea
Produsen mobil AS menghadapi berbagai hambatan nontarif yang menghambat akses ke pasar otomotif Jepang dan Korea, termasuk tidak diterimanya standar AS tertentu, persyaratan pengujian dan sertifikasi yang saling tumpang tindih, dan masalah transparansi.


Karena praktik yang tidak timbal balik ini, industri otomotif AS kehilangan tambahan ekspor tahunan sebesar US$ 13,5 miliar ke Jepang dan akses ke pangsa pasar impor yang lebih besar di Korea. Sementara itu defisit perdagangan AS dengan Korea meningkat lebih dari tiga kali lipat dari tahun 2019 hingga 202


(ily/rrd)

Hide Ads