Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan APBN tidak jebol di tengah program yang dijalankan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya APBN sudah menyediakan ruang yang cukup untuk berbagai program milik Prabowo.
"Jadi jangan khawatir, tidak jebol APBN-nya. Banyak yang mengatakan apakah APBN-nya jebol? Tidak. Program-program Bapak Presiden ada di dalam ruang APBN yang ada," kata Sri Mulyani dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/3/2025).
Menurutnya saat ini belanja pemerintah masih terkendali dengan belanja Kementerian Lembaga (K/L) sebesar Rp 196 triliun, sementara non K/L, termasuk untuk subsidi dan pensiun sebesar Rp 217 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pertanyaan apakah APBN akan defisit, Sri Mulyani menjawab defisit APBN akan dijaga di kisaran 2,53% sesuai peraturan yang ditetapkan. Angka 2,53% setara dengan Rp 616 triliun.
"Pembiayaan APBN, karena banyak yang mengatakan apakah APBN akan defisit, dan defisitnya nanti akan berapa. APBN didesain dengan defisit 2,53 persen. Ini sesuai dengan undang-undang APBN yang sudah disetujui oleh DPR, yaitu Undang-Undang 62 Tahun 2024. 2,53 persen itu artinya defisit Rp 616 triliun," bebernya.
Pada kesempatan itu, Sri Mulyani menegaskan berbagai program baru yang dijalankan Prabowo sudah ada dalam amplop-amplop APBN sebelumnya. Sebut saja program kesehatan, pembangunan desa, koperasi desa hingga program ketahanan yang sudah dianggarkan APBN.
"Governance yang kita sekarang workout tapi tidak menambah amplop sehingga kemudian orang menganggap, oh akan ada pengeluaran yang akan membuat APBN kita menjadi tidak sustainable," tutupnya.
Simak juga video: Sri Mulyani: Defisit APBN Masih Terkendali