Pengusaha Mau Ikut Lobi AS terkait Tarif Impor 32%

Pengusaha Mau Ikut Lobi AS terkait Tarif Impor 32%

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 09 Apr 2025 11:41 WIB
WASHINGTON, DC - APRIL 02: Charts that show the reciprocal tariffs the U.S. is charging other countries are on display at the James Brady Press Briefing Room of the White House on April 2, 2025 in Washington, DC. Hosting a
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) merespons positif keputusan pemerintah mengambil langkah negosiasi terhadap tarif impor 32% untuk Indonesia yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kepatuhan dan Etika Bisnis, Haryara Tambunan menjelaskan, langkah negosiasi merupakan langkah yang tepat dalam menyikapi tarif dagang ini. Kadin mengaku siap untuk terjun langsung melakukan lobi dan negosiasi dengan pemerintah AS melalui Kamar Dagang AS (US Chamber of Commerce).

"Tentu kami Kadin Indonesia siap terjun langsung membantu lobi-lobi melalui mitra kami dari kamar dagang Amerika guna membantu langkah negosiasi yang diambil pemerintahan Pak Prabowo terhadap tarif dagang ini," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sebagai mitra strategis dalam perdagangan dan bisnis, Indonesia perlu menjaga hubungan baik tersebut karena secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian dalam negeri.

Haryara yang juga Ketua Umum HIPAKAD ini meminta para rekan pengusaha agar tidak panik, dan memilih menunggu arahan dan aturan resmi dari pemerintah yang tengah bernegosiasi dengan pemerintah AS.

ADVERTISEMENT

"Ya kami imbau kepada para rekan pengusaha baik yang di dalam maupun luar negeri agar tidak panik dan kita tunggu hasil negosiasi ini demi menjaga stabilitas ekonomi kita" tambahnya.

Seperti diketahui, pemerintah AS pada 2 April 2025 lalu telah mengumumkan tarif 32% untuk Indonesia dan mulai berlaku hari ini 9 April 2025. Pemberlakuan tarif tersebut memang dikenakan kepada 100 mitra dagang AS, termasuk China, Inggris, Thailand, hingga Malaysia.

(ada/ara)

Hide Ads