RI Ajak ASEAN Negosiasi Tarif Impor Trump

RI Ajak ASEAN Negosiasi Tarif Impor Trump

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 11 Apr 2025 10:31 WIB
WASHINGTON, DC - APRIL 02: Charts that show the reciprocal tariffs the U.S. is charging other countries are on display at the James Brady Press Briefing Room of the White House on April 2, 2025 in Washington, DC. Hosting a Make America Wealthy Again trade announcement event in the Rose Garden touting as a Liberation Day event, President Donald Trump announced sweeping new tariffs targeting goods imported to the U.S. on countries including China, Japan and India.   Alex Wong/Getty Images/AFP (Photo by ALEX WONG / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Tarif Impor AS/Foto: Getty Images via AFP/ALEX WONG
Jakarta -

Pemerintah Indonesia menghadiri ASEAN Economic Ministers (AEM) Special Meeting atau pertemuan khusus para Menteri Perdagangan ASEAN untuk membahas upaya menghadapi tarif impor tinggi yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pertemuan tersebut menyepakati agar ASEAN melakukan dialog dengan Amerika Serikat untuk menjaga hubungan yang tetap baik.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Delegasi Indonesia dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kementerian Luar Negeri turut mendampingi di Kantor Kementerian Perdagangan. Pertemuan khusus ini juga membahas dampaknya terhadap negara-negara anggota ASEAN, serta strategi dan respons kolektif ASEAN ke depan.

"Pada prinsipnya, pertemuan menyepakati agar ASEAN melakukan dialog dengan Amerika Serikat untuk menjaga hubungan yang tetap baik. Selain itu, ASEAN juga sepakat untuk tidak melakukan retaliasi terhadap Amerika Serikat," katanya dalam keterangannya, Jumat (11/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susiwijono menerangkan ASEAN akan tetap teguh dalam memperdalam integrasi ekonomi regional, menangkap peluang di tengah tantangan global, dan menjaga lingkungan ekonomi regional yang dapat diprediksi, transparan, non-diskriminatif, adil, inklusif, dan terbuka yang telah menopang pertumbuhan perdagangan dan pembangunan regional.

Beberapa hal lainnya yang juga perlu didorong. Pertama, ASEAN-US Trade and Investment Framework (TIFA) dan Kemitraan Strategis ASEAN-Amerika Serikat untuk menjadi platform dalam menjajaki kepentingan bersama antara ASEAN dan Amerika Serikat. Kedua, menegakkan komitmen-komitmen dalam Perjanjian ASEAN dan meningkatkan perdagangan intra-ASEAN, baik melalui ASEAN Trade-in-Goods Agreement (ATIGA) dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

ADVERTISEMENT

Ketiga, melakukan penjajakan atas mitra dagang baru sambil melanjutkan hubungan perdagangan yang sudah berlangsung dengan mitra dagang ASEAN. Keempat, mengeksplorasi RCEP lebih luas untuk menarik anggota baru sehingga ASEAN dapat mengurangi ketergantungannya hanya pada pasar tertentu dan memiliki opsi lain. Kelima, melanjutkan keterlibatan Amerika Serikat dalam perdagangan dengan ASEAN.

"Joint Statement yang merupakan hasil pembahasan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dengan Perdana Menteri Malaysia di Kuala Lumpur Malaysia, beberapa waktu lalu, meminta agar Malaysia sebagai Ketua ASEAN untuk berperan aktif dalam melakukan engagement dengan Amerika Serikat," imbuh dia.

(rea/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads