Demi Efisiensi, Kantor Kabinet PM Inggris Mau Pangkas 1.200 Pegawai

Demi Efisiensi, Kantor Kabinet PM Inggris Mau Pangkas 1.200 Pegawai

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 11 Apr 2025 11:59 WIB
Ilustrasi keuangan keluarga karena Corona
Foto: Getty Images/iStockphoto/CentralITAlliance
Jakarta -

Kantor Kabinet PM Inggris berencana melakukan perampingan. Sekitar 1.200 posisi staf akan dikurangi, sementara itu 900 lainnya akan dipindahkan ke departemen lain.

Dilansir dari The Guardian, Jumat (11/4/2025), para staf kantor kabinet telah diberitahu soal rencana ini pada hari Kamis. Perampingan ini menjadi bagian efisiensi yang mau dilakukan pemerintah Inggris untuk sektor kepegawaian negara. Kemungkinan, ada sekitar 10 ribu pekerjaan yang dikurangi di sektor pemerintahan Inggris beberapa tahun ke depan.

Saat ini, ada sekitar 6.500 orang staf inti di Kantor Kabinet yang memiliki fungsi koordinasi di seluruh pemerintahan dan berada di pusat strategis Whitehall.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam bentuk barunya, kantor kabinet akan fokus pada penyampaian prioritas inti perdana menteri, keamanan, dukungan terhadap serikat pekerja, dan pemerintahan yang baik.

ADVERTISEMENT

Pemerintah menargetkan penghematan biaya lebih dari Β£110 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun (kurs Rp 21.400) per tahun pada tahun 2028. Penghematan dilakukan melalui restrukturisasi, penutupan program yang tidak penting, dan penggunaan kecerdasan buatan dan teknologi yang lebih baik.

Cat Little, Sekretaris Tetap Kantor Kabinet, telah mengumumkan kepada seluruh staf pada hari Kamis bahwa departemen tersebut akan menjadi lebih spesialis dan karenanya lebih mampu melayani publik.

Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari upaya PM Keir Starmer untuk membuat kinerja pemerintah lebih efisien, dan mencerminkan rasa frustrasi di antara banyak menteri sejak memasuki pemerintahan tentang lambatnya kemajuan reformasi kebijakan.

Menteri Keuangan Rachel Reeves juga telah mengumumkan rencana untuk memangkas biaya operasional dalam layanan sipil sebesar 15% pada akhir dekade ini.

(acd/acd)

Hide Ads