Xi Jinping Bakal Kunjungi 3 Negara ASEAN, RI Nggak Termasuk

Xi Jinping Bakal Kunjungi 3 Negara ASEAN, RI Nggak Termasuk

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 11 Apr 2025 17:14 WIB
Chinese President Xi Jinping attends the inauguration of new Macau leader Sam Hou Fai, marking the 25th anniversary of Macaos handover from Portugal to China, in Macao, Friday, Dec. 20, 2024. (Justin Chan/Pool Photo via AP)
Foto: (Justin Chan/Pool Photo via AP)
Jakarta -

Presiden China Xi Jinping akan memulai kunjungan ke tiga negara Asia Tenggara pada pekan depan. Namun dalam kunjungan tersebut Indonesia tidak termasuk dalam ketiga negara itu.

Menurut kantor berita pemerintah Xinhua dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025), tiga negara tersebut yakni Vietnam, Malaysia serta Kamboja. Rencananya Xi Jinping akan mengunjungi Vietnam pada 14 hingga 15 April, dan dilanjutkan ke Malaysia serta Kamboja pada 15 hingga 18 April.

Adapun kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan dengan sejumlah negara tetangga terdekat China, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, kini China dikenakan tarif sebesar 145% oleh Amerika Serikat. Dengan begitu, China langsung bergerak menjalin hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara yang terdampak tarif perdagangan yang merugikan dari Washington.

Beberapa negara yang juga terkena tarif balasan dari Trump seperti Kamboja yang menghadapi bea masuk 49%, Vietnam 46%, dan Malaysia 24%, meskipun merka telah mulai menjalin komunikasi dengan AS untuk mencari keringanan.

ADVERTISEMENT

Perjalanan ini menjadi upaya diplomatik yang langka. Ia terakhir kali mengunjungi Kamboja dan Malaysia masing-masing sembilan dan dua belas tahun lalu. Sementara kunjungan terakhirnya ke Vietnam terjadi baru-baru ini, yakni pada Desember 2023.

Menurut dua pejabat Vietnam, China dan Vietnam diperkirakan akan menandatangani sekitar 40 kesepakatan pada hari Senin, termasuk beberapa kerja sama terkait jaringan rel kereta api. Sebelumnya, Vietnam telah mengajukan permintaan kepada China untuk pendanaan dan teknologi guna mengembangkan jaringan kereta api mereka.

Kemudian, Vietnam dan China juga akan menandatangani perjanjian, meskipun belum jelas apakah perjanjian tersebut bersifat mengikat dan melibatkan komitmen pendanaan.

(rrd/rrd)

Hide Ads