Respons China Usai Trump Bebaskan Tarif Impor Tinggi buat Smartphone cs

Respons China Usai Trump Bebaskan Tarif Impor Tinggi buat Smartphone cs

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Apr 2025 08:45 WIB
WASHINGTON, DC - APRIL 02: Charts that show the reciprocal tariffs the U.S. is charging other countries are on display at the James Brady Press Briefing Room of the White House on April 2, 2025 in Washington, DC. Hosting a Make America Wealthy Again trade announcement event in the Rose Garden touting as a Liberation Day event, President Donald Trump announced sweeping new tariffs targeting goods imported to the U.S. on countries including China, Japan and India.   Alex Wong/Getty Images/AFP (Photo by ALEX WONG / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Ilustrasi/Tarif Impor/Foto: Getty Images via AFP/ALEX WONG
Jakarta -

China buka suara soal kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengecualikan tarif tinggi 125% terhadap impor barang elektronik. China nampak ketus menanggapi kebijakan Trump.

Kementerian Perdagangan China mengatakan, pengecualian tarif yang dirilis AS sebagai langkah kecil untuk memperbaiki keadaan usai keputusan buruk pemerintahan Trump memicu gonjang-ganjing ekonomi. China menilai, lebih baik Trump memperbaiki perdagangan seperti semula dengan membatalkan tarif tinggi sepenuhnya ke semua komoditas yang akan diimpor ke AS.

"Kami mendesak AS untuk memperhatikan suara rasional masyarakat internasional dan pihak-pihak dalam negeri, mengambil langkah besar dalam memperbaiki kesalahannya, menghapus sepenuhnya tindakan yang salah dari tarif timbal balik dan kembali ke jalan yang benar untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog yang setara berdasarkan rasa saling menghormati," kata Kementerian Perdagangan China dikutip dari CNBC, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China akan segera mengevaluasi dampak dari pengecualian tarif yang diumumkan Jumat malam kemarin waktu AS. Beijing Daily, harian resmi pemerintah China, memprediksi pengecualian tarif dilakukan Trump karena melihat kondisi bahwa rantai pasok barang elektronik asal China tidak mudah digantikan oleh perusahaan-perusahaan AS.

"Opini publik secara luas memandang ini sebagai kemunduran lain oleh pemerintah AS atas kebijakan tarifnya," tulis harian resmi Beijing Daily.

ADVERTISEMENT

Di platform media sosial populer China, Weibo tagar Pemerintahan Trump Mundur Lagi menduduki peringkat nomor dua dalam daftar pencarian terpopuler.

(hal/ara)

Hide Ads