Perang Dagang AS-China bikin Bos PTBA Waswas, Ini Sebabnya

Perang Dagang AS-China bikin Bos PTBA Waswas, Ini Sebabnya

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 14 Apr 2025 14:59 WIB
Alat berat merapikan tumpukan batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Pemerintah mewajibkan perusahaan swasta, BUMN beserta anak perusahaan pertambangan untuk mengutamakan kebutuhan batu bara dalam negeri dan melarang perusahaan untuk melakukan ekspor batu bara selama satu bulan sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta - Keluarnya Amerika Serikat (AS) dari Perjanjian Iklim Paris dan komitmennya menggenjot kembali produksi batu bara, menjadi sentimen positif bagi emiten batu bara Indonesia, salah satunya PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Namun, sentimen positif ini terancam hilang imbas eskalasi perang dagang antara AS dan China yang kian memanas.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengaku khawatir perang dagang akan mengikis pertumbuhan ekonomi sejumlah negara mitra dagang batu bara RI, seperti China, India, Korea Selatan, hingga Vietnam. Sebab, negara-negara tersebut dipatok tarif impor yang tinggi oleh AS.

China misalnya, dipatok tarif sebesar 145%. Sementara India dipatok sebesar 26%, Korea Selatan 25%, dan Vietnam sebesar 46%. Arsal khawatir pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan melambat dan berimbas pada penurunan permintaan.

"Kita masih ada kekhawatiran kalau seandainya kondisi ini terjadi terus-menerus, sehingga pertumbuhan ekonomi mereka menjadi lambat, pertumbuhan industri-industrinya menjadi melambat Ini akan memengaruhi permintaan batu bara," kata Arsal dalam konferensi persnya di Hotel Westin, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Arsal mengatakan, PTBA juga telah menyiapkan langkah mitigasi seandainya perang dagang berdampak signifikan pada harga batu bara. Ia menyebut, langkah ini juga berkenaan dengan bengkaknya ongkos logistik.

Namun begitu, Arsal tak mengungkap rinci langkah pasti yang akan diambil PTBA berkaitan dengan persoalan tersebut. Ia menekankan, langkah-langkah mitigasi yang diambil PTBA dilakukan untuk memastikan industri di negara tujuan ekspor masih menggunakan batu bara asal RI.

"Yang penting batu bara ini masih ada ruang untuk dipakai industri-industri yang ada di China, India, Korea, Vietnam. Dan kami lebih banyak ekspornya itu ke, yang sebagian besar, ya, China, juga ada India," ungkapnya.

"Untuk sampai datang triwulan satu, Alhamdulillah kita masih bisa terjaga dan bisa memenuhi Kepentingan dari kegiatan ekspor," pungkasnya.

(fdl/fdl)


Hide Ads