Restoran di Singapura Balas Dendam ke Trump: Warga AS Kena Harga 2x Lipat!

Restoran di Singapura Balas Dendam ke Trump: Warga AS Kena Harga 2x Lipat!

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 14 Apr 2025 17:07 WIB
18 March 2020, Baden-Wuerttemberg, Stuttgart: A driver brings a pallet of toilet paper to a drugstore of the chain dm-drogerie markt. Due to the spread of the coronavirus, customers are currently buying more. Photo: Sebastian Gollnow/dpa (Photo by Sebastian Gollnow/picture alliance via Getty Images)
Ilustrasi/Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance
Jakarta -

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China merambat ke berbagai lapisan masyarakat. Belum lama ini, beredar di media sosial sebuah restoran di Singapura menempelkan selebaran kertas berisi informasi kenaikan harga 104% khusus pembeli asal AS.

Dikutip dari Channel News Asia (CNA), diketahui restoran tersebut milik Xie Lao Song yang berdiri di Chinatown, Singapura. Dalam lembaran informasi tersebut, dijelaskan restoran tersebut menyajikan berbagai masakan China.

"Mulai 9 April 2025, warga Amerika akan dikenakan biaya tambahan sebesar 104% saat bersantap di restoran ini," bunyi informasi tersebut yang ditandatangani oleh Xie Lao Song, sebagaimana dikutip CNA, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan laporan CNA, lembaran informasi itu muncul tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 104% terhadap barang-barang China pada Rabu (9/4/2025). Namun, pemilik restoran enggan memberikan komentar terkait aksinya.

Aksi ini direspons secara daring melalui unggahan sosial media TikTok oleh salah seorang pengguna @sgwhatsup. Unggahan tersebut telah disaksikan sebanyak 400 ribu kali dengan 1.700 komentar.

ADVERTISEMENT

Banyak pengguna mengecam informasi tersebut sebagai bentuk diskriminasi. Sementara pengguna lainnya, mempertanyakan hukum Singapura yang melarang praktik semacam itu.

Untuk diketahui, Trump sendiri telah menetapkan tarif tambahan bagi Singapura sebesar 10%. Selain Singapura, kenaikan tarif juga dialami negara ASEAN lainnya, seperti Indonesia sebesar 32%, Kamboja 49%, Vietnam 46%, Thailand 36%, dan Malaysia 24%.

Simak juga Video: Grafik Tarif Terbaru untuk 185 Negara, Indonesia Kena 32%

(fdl/fdl)

Hide Ads