Perang Dagang Bisa Bikin RI Kebanjiran Impor China, Maman Pantau Toko Online

Perang Dagang Bisa Bikin RI Kebanjiran Impor China, Maman Pantau Toko Online

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 15 Apr 2025 15:56 WIB
Menteri UMKM Maman Abdurrahman
Menteri UMKM Maman Abdurrahman/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta -

Indonesia bisa kebanjiran produk impor dari China hingga Vietnam imbas dari perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Serbuan produk impor ini tentunya berpotensi membanjiri pasar lokal sehingga dapat mengancam keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi terkait potensi gempuran produk impor asal China, salah satunya memantau e-commerce. Maman mendorong agar platform e-commerce yang beroperasi di Indonesia lebih banyak memasarkan produk-produk lokal.

"Strategi salah satunya adalah melakukan monitoring e-commerce kita agar lebih mengedepankan marketing penjualan produk-produk lokal," ujar Maman dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga tengah membangun ekosistem usaha yang mendorong pelaku UMKM dapat mampu bersaing, baik dari sisi kualitas maupun harga. Kemudian, menekan biaya produksi UMKM sehingga dapat lebih kompetitif. Dengan begitu, harga produk lokal bisa lebih kompetitif dibandingkan barang-barang impor murah yang saat ini membanjiri pasar.

"Harga dan barang yang dijual pun bisa bersaing dengan produk-produk dari luar. Saya pikir itu tetap jalan dan monitoring kepada e-commerce pun kita lakukan terus," imbuh Maman.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menyampaikan Indonesia disebut dapat kebanjiran barang-barang impor tekstil dari China, India, hingga Vietnam akibat kebijakan resiprokal yang diterapkan oleh Presiden ASDonald Trump. Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32%.

Jemmy menilai kebijakan ini akan mengubah peta perdagangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dunia serta menekan semua negara produsen. Negara-negara produsen akan mencari alternatif pasar lain, sehingga dikhawatirkan Indonesia akan menjadi target sasaran ekspor barang-barang dari China, India, Vietnam, Bangladesh, Myanmar hingga Kamboja.

"Kami meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan segera dalam rangka perlindungan industri dalam negeri melalui perlindungan pasar dalam negeri dari serbuan produk impor," kata Jemmy dalam keterangannya, dikutip Minggu (6/4/2025).

Lihat juga Video: Banjir Produk Impor China, Jokowi Minta Pasar Domestik Dilindungi

(rea/ara)

Hide Ads