Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap beberapa sektor yang berpotensi dikerjasamakan dengan Arab Saudi. Hal ini disampaikan di tengah kunjungan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Alkhorayef ke Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Setia Diarta, mengatakan negara di Timur Tengah itu tertarik bekerja sama di sektor industri mineral. Arab Saudi juga akan menanamkan modalnya di sektor petrokimia, otomotif, dan pengolahan kayu.
"Tetep ketertarikan tetap ke industri petrokimia, mereka mau invest di industri petrokimia salah satunya, dan otomotif, dan yang lain juga mereka tertarik di industri pengolahan kayu di kita, basis timber," sebut Setia di Gedung PIDI 4.0 Kemenperin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sektor Petrokimia, Kemenperin menyebut Indonesia masih membutuhkan pengembangan di sektor hilir dalam upaya mendukung sektor turunannya. Apalagi industri petrokimia merupakan induknya industri selain industri logam.
Arab Saudi juga ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan hilirisasi mineral untuk menjadi pemain global. Bandar diketahui sudah menemui dua raksasa mineral di Indonesia, MIND ID dan Vale.
Setia menjelaskan, kedatangan Bandar ke Indonesia masih berada dalam tahap penjajakan. Artinya belum ada nilai potensi investasi yang mungkin masuk ke Tanah Air. Namun ia menyebut akan ada Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama yang akan ditandatangani kedua belah pihak.
"(Potensi investasi) masih dieksplore, karena nanti kemungkinan mereka juga ingin membawa, melihat potensi adanya tujuan datangnya kan untuk mereduksi neraca perdagangan kita lewat produk-produk industri kita juga, potensi untuk masuk ke Arab Saudi," jelas Setia.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyebut pemerintah terus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menyambut investasi Arab Saudi.
"Kami kan menyiapkan sumber daya manusianya, kita banyak politeknik yang juga dengan spesialisasi di industri-industri, petrokimia kita punya politeknik di Banten, logam di Morowali, otomotif kita punya STMI di Jakarta, dan lain-lain. Jadi kita siapkan SDM itu dalam rangka memperkuat kerja samanya," tutup Masrokhan.
Simak juga Video: Prabowo Ungkap Qatar Akan Investasi USD 2 Miliar ke Danantara