Orang-orang kaya di Amerika Serikat (AS) dikabarkan mulai membuka rekening bank di Swiss dan memindahkan kekayaannya. Mereka melakukan itu sebagai respons terhadap kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, termasuk tarif impor.
Menurut laporan CNBC, dikutip Senin (21/4/2025), minat dari warga Amerika dengan kekayaan bersih tinggi untuk menyimpan uangnya mulai berdatangan dalam beberapa gelombang ke Swiss. Fenomena ini diungkap langsung oleh Pierre Gabris, CEO Alpen Partners International.
Menurutnya sudah ada tiga gelombang besar perpindahan kekayaan dari Amerika ke Swiss. Pertama, ketika Barrack Obama terpilih jadi Presiden AS, kedua ketika COVID-19 menjadi pandemi yang menghantam di seluruh dunia, dan ketiga adalah saat Trump mengumumkan kebijakan tarif tinggi ke berbagai negara di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika Obama terpilih, kami melihat gelombang besar. Kemudian, COVID adalah gelombang lainnya. Sekarang tarif menyebabkan gelombang baru," sebut Pierre Gabris.
Berbagai motif diungkapkan orang-orang Amerika untuk memindahkan kekayaannya ke AS. Banyak dari mereka yang khawatir bahwa Dolar AS akan melemah di bawah utang AS dan memilih untuk melakukan diversifikasi dolar.
Mereka banyak mengandalkan ekonomi Swiss yang stabil, mata uang yang kuat, dan sistem hukum yang andal untuk mengamankan kekayaannya. Beberapa lainnya, termotivasi oleh alasan politik dan apa yang mereka anggap sebagai penurunan supremasi hukum di bawah Trump. Yang lain masih memilih untuk membuka rekening dan membeli emas Swiss.
Orang-orang Amerika ini bahkan disebut bisa jadi mencari tempat tinggal atau kewarganegaraan di Eropa dan tertarik untuk berinvestasi di bidang real estat.
Memiliki rekening di bank Swiss juga disebut-sebut dapat membuat seseorang mendapatkan penghindaran pajak ilegal dalam beberapa dekade terakhir, meskipun kini hal itu diatur dengan ketat.
Simak juga Video Biden Kritik Kebijakan Trump: Menembak Dulu, Membidik Belakangan