Menteri Ekraf Mau Daerah Bangun Kolaborasi Jadi Bisa Tingkatkan Ekonomi Kreatif

Menteri Ekraf Mau Daerah Bangun Kolaborasi Jadi Bisa Tingkatkan Ekonomi Kreatif

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 30 Apr 2025 13:50 WIB
Menekraf
Foto: Dok. Menekraf
Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya memberikan pengarahan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Timur. Menteri Ekraf menekankan pengembangan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari daerah.

"Jawa Timur menjadi lokasi prioritas sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029, dengan penguatan kelembagaan sebagai fokus utama pengembangan ekonomi kreatif," ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).

"Strategi pengembangan ini akan diimplementasikan melalui dua tahap yaitu penggabungan nomenklatur ekonomi kreatif dalam dinas yang sudah ada sebagai langkah jangka pendek, serta pembentukan dinas ekonomi kreatif yang mandiri sebagai target jangka panjang," imbuh Riefky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Riefky juga menyambut baik antusiasme pemerintah daerah di Jawa Timur untuk mendirikan Dinas Ekonomi Kreatif di mana beberapa kabupaten sudah berkonsultasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif. Riefky menyebut salah satu contoh Kabupaten Gresik yang sudah membentuk Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, dan Olahraga atau Dinas Parekrafpora.

Kemudian untuk tingkat provinsi, Jawa Timur yang telah menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan ternama seperti King's College London dalam pengembangan ekonomi digital. Menurut Riefky, potensi ruang kreatif di Jawa Timur sangat besar dengan 11 ruang kreatif yang tersebar di seluruh provinsi, termasuk Creative Hub Banyuwangi dan Malang Creative Centre yang menjadi pusat inkubasi dan pengembangan kreativitas.

ADVERTISEMENT

Riefky juga menekankan penerapan model hexahelix yang melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, akademisi, industri, masyarakat, media, dan komunitas kreatif yang menjadi kunci utama. Harapannya, upaya-upaya itu bisa membuka lapangan kerja berkualitas bagi tenaga kerja muda sesuai dengan Asta Cita ke-3.

Riefky juga menyebut ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor prioritas dengan sasaran pengembangan dalam RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Dia juga mengatakan penguatan ekosistem ekonomi kreatif perlu berbasis kekayaan budaya dan intelektual.

"RPJMN 2025-2029 menetapkan target ambisius untuk proporsi PDB (Produk Domestik Bruto) Ekonomi Kreatif sebesar 8,0-8,4% pada tahun 2029, dengan indikator kinerja utama yang mencakup laju pertumbuhan Ekonomi Kreatif 6,1% dan pertumbuhan ekspor Ekonomi Kreatif 6%. Dengan tercapainya target RPJMN ini, diharapkan ekonomi kreatif dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," ujarnya.

(igo/fdl)

Hide Ads