Presiden Prabowo Subianto menyindir pejabat negara yang diduga menyembunyikan aset kementerian. Menurutnya, beberapa aset kementerian sengaja disembunyikan dan digunakan demi keuntungan pribadi.
Prabowo mengatakan hal ini banyak tidak disadari para pemimpin Indonesia yang terdahulu. Dia meminta kementerian-kementerian mengkaji aset-asetnya kembali, jangan sampai ada yang disembunyikan.
"Terus terang saja banyak pemimpin kita tidak mengerti. Nah, ini kadang-kadang pandainya beberapa birokrat kita aset itu disembunyikan. Saya minta menteri-menteri dikaji, kementerian yang punya aset banyak, ini aset disembunyikan," ungkap Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (5/5/2025) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, dia bilang penyembunyian aset ini sudah terjadi bertahun-tahun. Sampai ada yang kementeriannya sudah berganti 3-4 pemimpin, namun aset yang disembunyikan tetap belum jelas statusnya.
"Nggak tahu nanti udah ganti 3-4 kali menteri, ganti 3 kali presiden bisa diapakan. Banyak aset negara itu hilang nggak jelas," sebut Prabowo.
Dia mencontohkan yang terjadi di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan banyak aset negara yang justru dikuasai kelompok tertentu karena dipermainkan oleh birokrat negara.
"Selama sekian puluh tahun, Senayan itu nggak jelas. Yang ini dikuasai ini, yang itu dikuasai yang itu," sebut Prabowo.
Prabowo juga menugaskan khusus Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid untuk lebih teliti melihat tanah-tanah negara yang terlantar. Tanah-tanah bekas konsesi, menurutnya harus segera dikembalikan ke negara.
Banyak tanah tersebut dibiarkan terlantar. Dia meminta Nusron mengambil alih tanah-tanah tersebut.
"Pak Nusron, nanti saudara teliti ya, luar biasa kaya kita. Cek semua konsesi-konsesi, macam HGU, HGB, yang sudah jatuh tempo, kembalikan ke negara. We are very rich," tegas Prabowo.
'Simak juga Video Prabowo: Jaga Kebun Kelapa Sawit Kita, Itu Aset Negara'