Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor kehutanan, kelautan dan perikanan, serta panas bumi turun hingga Maret 2025.
Plh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Suahasil Nazara mengatakan realisasi PNBP dari ketiga sektor tersebut mencapai Rp 1,99 triliun hingga Maret 2025. Jumlah itu turun 10,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Yang paling besar di antara itu adalah PNBP dari kehutanan," kata Suahasil dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (8/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih rinci dijelaskan, realisasi PNBP dari sektor kehutanan mencapai Rp 1,46 triliun atau turun 6,8% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal itu disebabkan menurunnya pembayaran dana reboisasi (DR) dan provinsi sumber daya hutan (PSDH) sebagai dampak penurunan harga kayu bulat di pasaran sehingga pengusaha menahan penembakan kayu.
Kemudian, realisasi PNBP dari sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 212,1 miliar atau terkontraksi 0,8% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan utamanya disebabkan oleh menurunnya pendapatan pungutan hasil perikanan.
"Faktor penurunan capaian PNBP di Januari-Maret 2025 antara lain disebabkan penurunan hasil produksi yang didaratkan di pelabuhan pada Januari-Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024," jelasnya.
Terakhir, PNBP dari sektor panas bumi realisasinya mencapai Rp 313,2 miliar atau terkontraksi 27,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya karena ada penurunan setoran bagian pemerintah (SBP) sebesar 68% di seluruh wilayah kerja panas bumi milik Pertamina Geothermal Energy karena adanya peningkatan biaya yang signifikan.
Secara keseluruhan PNBP ditargetkan mencapai Rp 513,64 triliun di 2025. Sampai 31 Maret 2025 realisasinya mencapai Rp 115,9 triliun atau 22,6% target.
Simak juga Video: Kemenhut Ungkap 9 Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketahanan Pangan Akuatik