Perang India-Pakistan Ancam Ekspor CPO RI, Pengusaha Bersiap Cari Pasar Lain

Perang India-Pakistan Ancam Ekspor CPO RI, Pengusaha Bersiap Cari Pasar Lain

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 11 Mei 2025 14:29 WIB
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan harga dari Rp1.970 per kilogram naik menjadi Rp2.180  per kilogram disebabkan meningkatnya permintaan pasar sementara ketersediaan TBS kelapa sawit berkurang. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Jakarta -

Perang India dan Pakistan terancam akan berdampak pada ekspor minyak kelapa sawit Indonesia. Terlebih konflik kedua negara semakin memanas karena saling balas serangan.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia bisa berdampak jika perang India dan Pakistan berlangsung lama. Lebih lanjut dampaknya bisa menekan kepada harga.

"Kalau perang berkepanjangan dan ekspor kita menurun ke kedua negara tersebut, maka stok akan naik bisa menekan harga. Bukan hanya minyak sawit, tetapi semua minyak nabati akan tertekan harganya," kata Eddy kepada detikcom, Minggu (11/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2024, ekspor minyak sawit Indonesia ke India tercatat sekitar 5 juta ton per tahun dan ke Pakistan sekitar 3 juta ton per tahun. Dalam hal ini India merupakan importir minyak sawit terbesar kedua setelah China, disusul Pakistan di posisi ketiga.

Dengan adanya kondisi ini, Eddy menyebut pihaknya sedang bersiap untuk melirik pasar lain demi mengantisipasi tak terserapnya produk CPO. Salah satu pasar yang akan dituju yakni Mesir.

ADVERTISEMENT

Diketahui ekspor minyak sawit Indonesia ke Mesir saat ini baru mencapai 840 ribu ton. Jumlah itu masih sangat potensial ditambah karena Mesir juga berpotensi menjadi hub untuk ekspor ke negara di sekitarnya, termasuk ke negara-negara Benua Afrika.

"GAPKI bersama pemerintah terus melakukan ini (mencari pasar lain). Contoh akhir bulan ini bersama pemerintah akan ke Mesir, kegiatan ini juga untuk meningkatkan ekspor ke Mesir karena Mesir juga potensial untuk menjadi hub ekspor minyak sawit Indonesia," pungkasnya.

Simak juga Video: Bahlil Lapor Prabowo, RI Impor LPG dan Minyak AS Rp 168 Triliun

(aid/rrd)

Hide Ads