Program Prakerja besutan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) belum kunjung berjalan di 2025 saat transisi pemerintahan ke Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menjadi pertanyaan apakah program bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat itu akan dilanjutkan atau tidak?
Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan program Prakerja akan ditransisi ke bawah Kemnaker. Saat ini prosesnya disebut sedang dalam tahap pembahasan berupa perubahan regulasi.
"Sampai saat ini sedang dilakukan penyusunan draft Perpres (Peraturan Presiden) transisi Prakerja ke Kemnaker dan masih proses," kata Sunardi kepada detikcom, Jumat (16/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunardi menyebut saat ini sudah dibentuk tim transisi program Prakerja yang dikeluarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Saat ditanya bagaimana rencana konsep program Prakerja di bawah Kemnaker, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta semua pihak untuk menunggu proses transisi selesai. Ia berharap prosesnya dapat selesai secepat mungkin.
"Kita tunggu sampai proses transisi selesai. (Targetnya) as soon as possible," beber Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat.
Begitu pun saat ditanya nasib pekerja Manajemen Pelaksana Program Prakerja (PMO), Airlangga belum mau bicara. "Kita transisikan dulu," kata Airlangga.
Berdasarkan pantauan di akun Instagram resmi @prakerja.go.id, sudah banyak calon peserta yang mempertanyakan kelanjutan program Prakerja. Terakhir kali program ini berjalan di 2024, di mana sebanyak 1.419.298 orang menjadi peserta aktif selama 2024 melalui gelombang 63-71.
Simak juga video: Cak Imin Kritik Kartu Prakerja: Lah Kok Nonton Youtube Dibayar