Indonesia kedatangan sapi perah bunting impor dari Australia sebanyak 1.213 ekor. Importasi ini menjadi langkah pemerintah memperkuat fondasi industri sapi perah nasional melalui sinergi investasi, hingga kemitraan dengan koperasi peternak.
Ribuan ekor sapi perah itu mendarat di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (15/5) kemarin. Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Makmun, menegaskan bahwa kedatangan sapi perah ini bukan semata-mata kegiatan impor.
Ia menjelaskan importasi ini bagian dari investasi produktif yang menyatu dengan skema kemitraan rakyat. Untuk diketahui, pemerintah tengah menggenjot produksi susu dalam negeri melalui peningkatan investasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah bentuk nyata dari investasi yang berpihak pada peternak. Kita bangun industri susu nasional yang modern, mandiri, dan berkelanjutan," ujarnya, dalam keterangan dia, dikutip Jumat (16/5/2025).
Dari total sapi yang tiba, 1.013 ekor merupakan bagian dari skema joint shipment antara 62 perusahaan dan PT Global Dairy Alami (GDA), sementara 200 ekor lainnya diimpor oleh PT Lunar Chemplast. Seluruh sapi yang masuk dalam kondisi bunting dengan masa kebuntingan antara dua hingga lima bulan.
Ternak tersebut akan didistribusikan ke berbagai koperasi peternak seperti KAN Jabung (Malang), Koperasi Larasati (Kuningan), KPBS Pangalengan, Chibugary (Jakarta Timur), dan Kawasan Kunak (Bogor).
Kementerian Pertanian membuka peluang investasi lebih luas di subsektor peternakan, khususnya untuk pengembangan sapi perah dan sapi pedaging.
Berbagai insentif disiapkan, mulai dari fasilitas fiskal berupa tax allowance, investment allowance, hingga pengurangan pajak, serta dukungan nonfiskal seperti pendampingan lahan, perizinan, dan asistensi teknis.
Makmun mengajak para pelaku usaha untuk tidak ragu berinvestasi demi mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang mandiri secara pangan dan berdaulat secara ekonomi.
Tonton juga video "Sapi Kurban Prabowo di Polman Sulbar Mati Mendadak Diduga Sakit" di sini:
(ada/rrd)