Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, Indonesia bisa menambah nilai ekonomi melalui adopsi teknologi. Karenanya, ia menilai transformasi teknologi memiliki peranan penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di angka 8%.
Luhut menjelaskan, adopsi teknologi diestimasikan akan menambah nilai ekonomi Indonesia hingga US$ 2,8 triliun di tahun 2040. Ia mengatakan, adopsi teknologi nemambah rata-rara 0,55% per tahun pada Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2040.
"Transformasi teknologi memiliki peran penting dalam mendorong ekonomi Indonesia," kata Luhut dalam sambutannya di acara peluncuran program Sahabat AI di Ruang Teater Museum Nasional, Jakarta, Senin (2/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adopsi teknologi diestimasi sampai US$ 2,8 triliun," imbuhnya.
Luhut menjelaskan, ada lima pilar pendukung untuk mendorong transformasi teknologi, yakni infrastruktur dan lembaga inovasi yang maju, pemahaman nilai bisnis teknologi, alih teknologi dan dukungan teknis, solusi teknologi berbayar rendah, dan tenaga kerja berkualitas.
"Tenaga kerja yang melek teknologi, strategi transformasi digital dapat mewujudkan visi Indonesia 2045," ujarnya.
Luhut menambah, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital lantaran jumlah pengguna internet yang besar. Berdasarkan sajian data yang ia paparkan, terdapat 78,5% pengguna internet dari 278,7 juta penduduk Indonesia.
"Ini dengan data Badan Pusat Statistik yang sekarang sudah didigitalkan, terus masih ada perbaikan di sana-sini, kita sudah tau berapa jumlah penduduk kita," tutupnya.
Simak juga Video: Gubernur Lemhannas: Rebana Berpotensi Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru