OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Jadi 4,7%, Airlangga Singgung 5 Stimulus

OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Jadi 4,7%, Airlangga Singgung 5 Stimulus

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 05 Jun 2025 09:56 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Delegasi Indonesia dalam kunjungan kerja di Paris, Prancis, pada 2 - 5 Juni 2025 untuk menghadiri rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Co-operation and Development/OECD) memangkas proyeksi ekonomi Indonesia 2025 menjadi 4,7% dari sebelumnya 4,9%.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto tak menampik bahwa memang saat ini terjadi perlambatan ekonomi. Namun, Ia mengatakan, perlambatan ekonomi terjadi hampir merata secara global.

"Memang pertumbuhan ekonomi dunia sekarang hampir seluruhnya terpangkas," kata Airlangga dalam konferensi pers perkembangan kesiapan Indonesia menuju keanggotaan OECD secara virtual, Rabu (4/6/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga mengatakan, perdagangan global juga turun dan hal ini diamini juga Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala. Ia mengatakan, penurunan ini lantaran kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara mitra dagangnya.

"Sehingga diprediksi beberapa negara itu pertumbuhannya akan terpotong dari 0,5% sampai dengan 0,7%," katanya.

ADVERTISEMENT

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia, pemerintah memberikan lima paket stimulus yang berlaku pada Juni dan Juli. Paket stimulus tersebut diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat.

"Salah satunya kemarin telah diluncurkan 5 paket stimulus yang diharapkan ini bisa menjaga terhadap industri-industri yang juga padat karya, yang juga terdampak kepada ekspor ke Amerika. Memang kami juga monitor dari berbagai negara di OECD, sebagian besar juga membuat paket-paket agar bisa menjaga daya beli masyarakatnya dalam situasi seperti sekarang," tambahnya.

OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI

Sebelumnya, berdasarkan laporan OECD Economic Outlook 2025 yang dirilis Juni, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 4,7% pada 2025 dan 4,8% pada 2026.

Proyeksi ini didorong oleh inflasi yang rendah serta pelonggaran kondisi keuangan yang mendukung konsumsi swasta dan investasi. Namun, ketidakpastian terhadap arah kebijakan fiskal domestik dipandang dapat membatasi potensi pertumbuhan ini.

OECD juga memperkirakan inflasi kan naik secara bertahap menjadi 2,3% pada tahun 2025 dan 3% pada 2026. Hal ini sebagian disebabkan oleh depresiasi nilai tukar yang berdampak pada harga dalam negeri.

Tonton juga Video: Prabowo soal RI Mau Masuk BRICS dan OECD: Kita Cari yang Terbaik

(ara/ara)

Hide Ads