Sampoerna Bidik 8 Perusahaan Tambang
Rabu, 20 Jun 2007 19:10 WIB
Jakarta - Sampoerna Business Management-ITB siap membidik 8 perusahaan tambang. Namun bidikan itu semata-mata hanya dijadikan sebagai bahan studi kasus.Gayung bersambut. Sebanyak 8 perusahaan di Indonesia siap dibedah untuk menjadi bahan studi kasus untuk dipelajari Excecutive MBA in Energy Management Sampoerna Business Management-ITB. Delapan perusahaan itu adalah PT INCO, PT Pertamina, PT PLN, PT Medco Internasional Tbk, PT Tambang Batubara Baukit Asam Tbk, PT Newmont Pacific Nusantara, Star Energy dan PT Chevron Pacific Indonesia. Dekan SBM-ITB Surna Tjahja Djajadiningrat menyatakan, kasus dari delapan perusahaan itu akan menjadi kasus pertama yang diterbitkan untuk kepentingan akademis dan perusahaan di saat yang bersamaan di Indonesia. "Kasus bisnis berkualitas yang diterbitkan untuk akademis masih sangat jarang. Kasus dari delapan perusahaan ini akan jadi yang pertama yang lahir untuk kepentingan akademis dan juga perusahaan pada saat yang bersamaan," ujarnya dalam launching Indonesia Business Case Center di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Rabu (20/6/2007). Yang menarik lagi, beberapa tokoh yang dikenal jauh dari energi akan ikut mengajar. Sebut saja Iwan Pontjo mantan Dirut Jamsostek, mantan Direktur Telkom Jhon Welly, dan mantan Direktur IBM Jhonny Subandono. "Setelah lama salah jalan di Jamsostek, akhirnya kembali ke jalan akademis. Tapi dulu saya memang pernah expose kegiatan pendidikan di bidang migas," ujar Iwan. Namun tak tanggung-tanggung, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro juga bersedia meluangkan waktu untuk memberi kuliah. Seperti hari ini, ia memberi kuliah singkat sekaligus curhat. Ia bercerita bahwa saat ini susah mencari tenaga yang ahli di bidang energi di Indonesia ini. Sehingga ia terpaksa memanggil teman seangkatannya yang selama ini berada di luar negeri untuk masuk ke tim pengawasan peningkatan produksi migas. "Saya memang khusus memanggil mereka untuk masuk ke tim. Karena saya sudah tengok kiri kanan, susah juga cari orang yang pinter. Nah, teman-teman saya ini pintar. Jadi, saya KKN dikit-dikit nggak papa lah," ujarnya.
(lih/qom)