Sri Mulyani Ingatkan Pajak & Bea Cukai Kini Era Medsos, Jawab Cepat & Cerdas

Sri Mulyani Ingatkan Pajak & Bea Cukai Kini Era Medsos, Jawab Cepat & Cerdas

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 13 Jun 2025 22:22 WIB
Menkeu Sri Mulyani melaporkan APBN sampai 28 Februari 2025 defisit Rp 31,2 triliun. Realisasi itu setara dengan 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan pentingn kepada para pejabat baru Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kepada pejabat Pajak, Sri Mulyani mengingatkan perbaikan Sistem Inti Administrasi Perpajakan atau Coretax.

"Direktorat Jenderal Pajak yang menjadi tulang punggung utama memiliki tugas yang tidak ringan, perbaiki sistem Coretax yang sedang kita bangun. Jalankan dan yakinkan dia bisa berfungsi untuk melayani wajib pajak secara mudah dan mampu untuk kita menjalankan tugas mengumpulkan penerimaan pajak secara efisien, akuntabel, dan adil," ujar Sri Mulyani, dikutip dari siaran langsung Youtube Kementerian Keuangan, Jumat (13/6/2025).

Sri Mulyani mengingatkan, kebutuhan anggaran tidak pernah turun, seiring dengan tuntutan pembangunan dan pelayanan publik di berbagai sektor. Selaras dengan itu, pihaknya perlu terus memastikan penerimaan negara yang memadai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara kepada pejabat baru bea cukai, Sri Mulyani mengingatkan dinamika perdagangan internasional makin kompleks sehingga keamanan perekonomian sangat tergantung dari kemampuan untuk menjaga ekonomi di perbatasan.

"Perdagangan internasional menjadi begitu rumit dan fragmented dan ini tidak hanya membutuhkan pelaksanaan fungsi Bia dan Cukai dari sisi enforcement namun juga intelijen untuk menandai titik-titik rawan baru berdasarkan konstelasi politik yang terus bergerak dinamis," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani juga mengingatkan pada era media sosial seperti sekarang ini pajak dan bea cukai menjadi institusi yang disoroti publik. Oleh sebab itu harus mampu melihat lingkungan baik dari sisi media sosial maupun masyarakat secara nyata.

"Masyarakat akan terus menyampaikan pandangan dan aspirasi, menagih karena merasa menjadi pembayar pajak, menagih kepada negara dan pemerintah agar mereka mendapatkan pelayanan, agar mereka merasakan hasil dari pajak yang dibayarkan. Ini merupakan sebuah era transparansi dan akuntabilitas yang harus dijawab secara terampil, cepat, dan cerdas," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga meminta agar para pejabat dapat mendorong peningkatan penerimaan negara, tetapi juga melakukan pendekatan yang manusiawi namun tegas kepada masyarakat.

Tonton juga "Sri Mulyani Resmi Lantik Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang Baru" di sini:

(shc/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads