80 Ribu PNS Disikat! Negara Ini 'Bersih-bersih' Birokrasi Terbesar

80 Ribu PNS Disikat! Negara Ini 'Bersih-bersih' Birokrasi Terbesar

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 14 Jun 2025 07:30 WIB
HANOI, VIETNAM - MAY 16: People rollerskate at Hoan Kiem pedestrian street on May 16, 2020 in Hanoi, Vietnam. Though some restrictions remain in place, Vietnam has lifted the ban on certain entertainment facilities and non-essential businesses, including pubs, cinemas and spas & other tourist attractions to recover domestic tourism. On April 23, the Ministry of Transport started to increase domestic flights and trains to major destinations with limited passenger capacity. As of May 16, Vietnam has confirmed 318 cases of coronavirus disease (COVID-19 ) with no deaths in the country, 260 fully recovered and no new case caused by community transmission for 30 days.
Foto: Getty Images/Linh Pham
Jakarta -

Majelis Nasional Vietnam telah menyetujui rencana penggabungan sejumlah provinsi dan kota pada Kamis (12/6) kemarin. Melalui penggabungan ini pemerintah dapat melakukan efisiensi terhadap 80.000 posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Melansir CNA, Sabtu (14/6/2025), anggota parlemen Vietnam sepakat untuk mengurangi 63 pemerintahan provinsi dan kota menjadi hanya 34 sebagai bagian dari upaya reformasi struktur administrasi di negara itu. Sebab pemerintah berupaya memangkas pengeluaran negara secara radikal.

Dalam pemungutan suara tersebut, majelis menyetujui rencana pemerintah dengan 461 suara berbanding satu, dengan tiga abstain. Dalam hal ini hanya 11 provinsi dan kota yang tidak mengalami perubahan apa pun akibat reformasi tersebut, sedangkan sisanya digabung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah tersebut dilakukan setelah pemerintah Vietnam memangkas jumlah Kementerian dan Lembaga dari 30 menjadi 22 pada Februari lalu, yang mengakibatkan 23.000 PNS harus ter-PHK.

Menteri Dalam Negeri Pham Thi Thanh Tra mengatakan rencana penggabungan itu merupakan revolusi terbesar sejak negara itu berdiri pada 1945 silam.

ADVERTISEMENT

"79.339 pejabat harus dirampingkan, berhenti dari pekerjaan mereka atau mengajukan pensiun dini setelah penggabungan," kata Tra kepada Majelis Nasional.

Di sisi lain seorang pejabat provinsi mengatakan kepada AFP bahwa ia merasa sangat terkejut dan sedih karena harus meninggalkan jabatannya setelah lebih dari 30 tahun mengabdi kepada masyarakat.

"Saya mungkin menerima kompensasi sekitar US$ 38.000, tetapi saya tidak senang," kata anggota partai komunis berusia 58 tahun itu yang tidak ingin diketahui namanya.

"Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan sekarang, meskipun saya rasa saya masih sangat cocok untuk bekerja," terangnya.

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads