Impor Beras Dilanjutkan Meski Stok Dalam Negeri Aman
Jumat, 22 Jun 2007 13:00 WIB
Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk meneruskan komitmen impor beras hingga akhir 2007, meski stok dari pengadaan dalam negeri sudah mencukupi. Keputusan tersebut merupakan salah satu hasil rakor beras yang berlangsung di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (22/7/2007)."Stok pengadaan dalam negeri sudah bagus, sudah mencapai 2 juta ton. Sedangkan stok impor sudah 1,4 juta ton lebih. Impor berjalan lancar, diputuskan untuk terus kita selesaikan semua sampai batas bulan Desember," kata Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar.Total impor beras yang diputuskan sebelumnya mencapai 1,5 juta ton. Menurut Deputi Menko Perkonomian bidang pertanian dan kelautan Bayu Krisnamurti, beras impor yang sudah masuk mencapai 700 ribu ton.Menurut Bayu, sisa beras impor belum terealisasi karena terhalang masalah kapal. Sementara Mustafa menambahkan, pemerintah belum akan menambah jatah impor beras itu dan hanya melanjutkan komitmen yang telah dibuat sebelumnya dengan Vietnam dan Thailand.Untuk sisa sekitar 130 ribu ton yang belum terkontrak, Bulog akan melihat negara tujuan lain yang lebih tepat. "India menawarkan diri, dari Cina pun ada peluang. Kita melihat negara selain Vietnam dan Thailand yang sebelumnya kita telah terikat kontrak," jelas Mustafa.Bayu menambahkan, pemerintah menaikkan target pengadaan beras dalam negeri dari semula 1,54 juta ton menjadi 1,73 juta ton. Dengan adanya penambaan impor 1,54 juta ton, maka untuk kebutuhan raskin dan cadangan beras pemerintah diakhir tahun akan tersisa 1,5 juta ton.
(qom/ir)