Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi hari ini. Penandatanganan ini terkait sinergi perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan perikanan budidaya dalam rangka mendukung revitalisasi tambak di Pantai Utara Jawa (Pantura).
Rencana revitalisasi tambak Pantura yang akan dilaksanakan hingga dua tahun ke depan, dengan total calon tambak seluas 78.550 hektar (Ha). Tahun ini, pemerintah mengejar revitalisasi luasan lahan tambak 20.413,25 Ha di empat kabupaten Jawa Barat, yakni Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu. Dari total lahan ini, di Bekasi terdapat calon tambak seluas 8.188,49 Ha, di Karawang seluas 6.979,51 Ha, di Subang seluas 2.369,76 Ha, dan di Indramayu seluas 2.875,48 Ha yang sebagian besar milik negara dan masuk dalam rencana calon tambak yang akan direvitalisasi.
MKP Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan program tersebut dapat membuka lapangan kerja lebih dari 100 ribu tenaga kerja. Selain itu, dengan program tersebut berpotensi menciptakan industri baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menandatangani dengan Gubernur Jabar, KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya juga menandatangani nota kesepakatan dengan Bupati Bekasi, Bupati Subang, Bupati Karawang, serta Bupati Indramayu.
"20 ribu hektare ini akan menyerap tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang yang dedicated langsung sudah tidak kurang dari 40 ribu orang. Dan itu harus bisa dipenuhi dari masyarakat Jawa Barat. Itulah tadi kita sudah tanda tangan dengan 5 Bupati di Jawa Barat," kata Trenggono saat acara Penandatangan MoU di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).
Sementara itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan revitalisasi tambak di empat kabupaten di Jabar seperti secercah harapan bagi masyarakat Jabar. Sebab, program tersebut dapat mengatasi garis pantai yang selama ini telah abrasi. Nantinya, di sana akan diubah menjadi area budidaya.
Menurut Dedi Mulyadi, budidaya tidak hanya mengembangkan ikan saja. Namun, juga membangun ekosistem pantai serta dapat membuka lapangan kerja hingga 120 ribu tenaga kerja.
"Kemudian anak-anak muda yang dididik secara baik bagaimana mengembangkan budidaya yang berdasarkan hitungannya tadi hampir 120 ribu tenaga kerja, ditunjang oleh sistem transportasi laut dan transportasi darat yang terkoneksi, jaringan informasi yang terkoneksi, sarana pendidikan yang saya tekankan tadi, sekolah-sekolah kelautan atau SMA yang memiliki kelas khusus kelautan," kata Dedi.
Dedi menerangkan melalui program tersebut, masyarakat dapat melihat hamparan pantai yang indah ke depannya. Dia pun optimistis di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan MKP Sakti Wahyu Trenggono dapat mengerek pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor kelautan dan perikanan.
"Saya yakin di era kepemimpinan Pak Prabowo Subianto dan di era kepemimpinan Bapak Menteri KKP, kita bisa melihat hamparan pantai dari Babelan, Pakis, Jaya, sampai dengan Blanakan, sampai dengan Eretan, adalah hamparan garis pantai yang indah dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang memadai. Disinilah kita memulai, hari ini kita memulai menanda tangani dan saya ucapkan terima kasih," imbuh Dedi.
Simak juga Video: Misi Mengembalikan Kejayaan Perikanan Indonesia