Mentan: Beras SPHP Dioplos, Didistribusikan Saat Panen Raya

Mentan: Beras SPHP Dioplos, Didistribusikan Saat Panen Raya

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 30 Jun 2025 11:15 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman
Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut, Satuan Tugas (Satgas) Pangan tengah mendalami dugaan pengoplosan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke kualitas premium. Pengoplosan beras jenis ini dilakukan bahkan hampir 80% SPHP.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan, kios-kios hanya menjual 20% sesuai kualitas SPHP. Sebanyak, 80% sisanya merupakan SPHP yang dioplos ke premium.

Ia menyebut, kerugian negara akibat pengoplosan beras SPHP ini diperkirakan menyentuh Rp 2 triliun per tahun. Angka tersebut dikalkulasikan dengan selisih harga antara SPHP medium dan premium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dipajang adalah 20%, yang 80% di oplos. Oplos jadi premium, naik Rp 2.000. Kalau 1,4 juta x 80 itu 1 juta ton. 1 juta ton x Rp 2.000, Rp 2 triliun kerugian negara per tahun," ungkap Arman kepada wartawan di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Ia mengungkap, pengoplosan ini didukung para mafia beras. Mereka, kata Amran, melakukan pengoplosan beras SPHP lantaran banyak masyarakat yang membutuhkan subsidi pemerintah.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Amran menyebut qda pihak yang tetap mendistribusikan SPHP di tengah musim panen raya. Diketahui, bantuan SPHP resmi diberhentikan sementara sepanjang periode panen raya beberapa waktu lalu.

"Ini tidak boleh terjadi. Panen raya, kemudian diguyur SPHP, di Cipinang lagi. Lagi puncaknya 50.000 ton per hari, stok, tiba-tiba diguyur SPHP," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Satgas Pangan hari ini memanggil 212 produsen beras. Adapun pengoplosan dilakukan untuk beras kualitas premium dan medium.

Amran menekankan, penindakan terhadap produsen pengoplos beras harus dilakukan segera untuk mencegah anomali pada komoditas beras. "Ada 212 merek mulai hari ini pemanggilannya. Dipanggil oleh Satgas Pangan. Ada 212 merek beras medium-premium harus ditindak," ungkapnya.

Simak juga Video: Kala Mentan Endus 'Mafia' di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman

(fdl/fdl)

Hide Ads