Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding Jepang melakukan praktik perdagangan mobil yang tidak adil dengan AS. Karena alasan itu, Trump menyebut Jepang seharusnya meningkatkan impor sumber daya energi dan komoditas lain dari AS untuk mengurangi defisit perdagangan.
Saat ini Jepang sedang berupaya keras mencari cara agar pemerintah AS membebaskan industri otomotif Jepang dari tarif sebesar 25%. Kebijakan AS itu menimbulkan dampak negatif pada sektor manufaktur Negeri Matahari Terbit.
Tak hanya itu, Jepang juga menghadapi ancaman diberlakukannya tarif resiprokal atau tarif timbal balik sebesar 24% mulai 9 Juli. Namun ada pengecualian jika kedua negara berhasil mencapai kesepakatan dagang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak mau membeli mobil kami, tapi kami menerima jutaan mobil mereka masuk ke Amerika Serikat. Ini tidak adil, dan saya sudah menjelaskan itu kepada pihak Jepang, dan mereka memahaminya," ujar Trump, dikutip dari Reuters, Senin (30/6/2025).
Ia lalu menyinggung besarnya defisit perdagangan AS dengan Jepang. Angka defisit bisa ditekan melalui perdagangan minyak yang dimiliki oleh Negeri Paman Sam.
"Kami punya defisit besar dengan Jepang, dan mereka juga sadar akan hal itu. Sekarang kami punya minyak. Mereka bisa membeli banyak minyak dari kami, juga berbagai produk lainnya," tambahnya.
Sebagai catatan, sektor otomotif menyumbang sekitar 28% dari total ekspor Jepang ke Amerika Serikat tahun lalu. Nilai perdagangannya mencapai 21 triliun yen atau sekitar US$ 145 miliar.
Simak juga Video: Kena Tarif Baru AS 24%, Jepang Sesalkan Keputusan Trump