RI Beri Bantuan 10.000 Ton Beras ke Palestina

RI Beri Bantuan 10.000 Ton Beras ke Palestina

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 07 Jul 2025 15:23 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Palestina di sektor pertanian untuk komoditas padi dan hortikultura, di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (7/7/2025). Kerja sama tersebut mencakup pengembangan 10.000 hingga 20.000 hektar lahan di daerah Sumatera Selatan dan Kalimantan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman/Foto: Andi Hidayat/detikcom
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan 10.000 ton beras bantuan pangan untuk Palestina. Serah terima ini dilakukan secara seremoni antara Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman dan Mentan Palestina Rezq Basheer-Salimia di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025).

Amran menjelaskan, bantuan pangan ini menjadi komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk membantu pasokan di Palestina. Namun, ia tak menyebut lebih lanjut kapan bantuan beras ini akan dikirimkan.

"Jadi kami sudah diskusi dengan Pak Profesor Rezq, Menteri Pertanian di Palestina. Yang pertama adalah atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, beliau memberikan perintah pada kami untuk memberi bantuan pada saudara kita di Palestina 10.000 ton beras," ujar Amran dalam konferensi persnya di Kantor Pusat Kementan, Senin (7/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping menyerahkan bantuan beras, terang Amran, Indonesia dan Palestina juga akan membangun kerja sama di sektor pertanian untuk komoditas padi dan hortikultura. Ia menyebut, Palestina memiliki teknologi pertanian dan ahli irigasi.

Pemerintah akan menyediakan lahan sekitar 10.000-20.000 hektare (ha) untuk kerja sama sektor pertanian RI dan Palestina. Sebagian besar hasil panen di lahan tersebut akan dikirim untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Palestina.

ADVERTISEMENT

"Jadi nanti hasilnya adalah itu diperuntukkan sebagian besar untuk saudara-saudara kita di Palestina. Jadi pangannya ada jaminan ke depan. Ini sustain," jelasnya.

Amran menambahkan, pemerintah juga membuka ruang pertukaran tenaga ahli pertanian dari Indonesia ke Palestina. Apalagi, SDM di sektor pertanian Indonesia ahli di bidang varietas pangan.

"Kemudian kita mencoba juga, Indonesia shifting from traditional method to modern agriculture. Jadi kita sama-sama bergerak, jadi mereka teknologi, (kita) punya sumber daya manusia, dia juga punya sumber daya manusia, ini kita sama-sama bekerja sama," pungkasnya.

Simak juga Video: Mentan Lapor Prabowo Stok Beras Tertinggi dalam 23 Tahun

(ara/ara)

Hide Ads