Trump Ancam Tarif Tambahan 10% untuk BRICS

Detik Pagi

Trump Ancam Tarif Tambahan 10% untuk BRICS

Trypama Randra - detikFinance
Selasa, 08 Jul 2025 07:58 WIB
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang dianggap mendukung apa yang disebutnya sebagai "kebijakan anti-Amerika" dari kelompok BRICS. Apakah termasuk Indonesia?

"Setiap negara yang memihak kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan Tarif TAMBAHAN 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" tegas Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir Reuters, Senin (7/7/2025).

Trump tidak mengklarifikasi atau menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang dimaksudnya sebagai "kebijakan Anti-Amerika" dalam postingannya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancaman Trump ini dilontarkan saat negara-negara anggota BRICS menggelar pertemuan puncak di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025) waktu setempat.

BRICS Kecam Tarif Trump dan Serangan Israel-AS ke Iran

Dalam pertemuan di Rio de Janeiro, seperti dilansir AFP, para pemimpin negara BRICS memperingatkan bahwa tarif impor "tanpa pandang bulu" yang diberlakukan Trump berisiko merugikan ekonomi global.

ADVERTISEMENT

"Kami menyuarakan keprihatinan serius tentang munculnya tarif unilateral dan tindakan non-tarif yang mendistorsi perdagangan dan tidak konsisten dengan aturan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia)," demikian pernyataan bersama yang dirilis BRICS.

Menperin Yakin RI Tidak Kena

Terkait hal tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kekhawatiran atas ancaman tersebut tetap ada. Namun, ia percaya bahwa tim negosiasi yang sudah berada di Washington DC, AS akan membawa hasil yang baik bagi Indonesia.

"Kan kita punya tim negosiasi sudah stand by di Washington DC sudah lama. Dan saya kira mereka juga punya target, target tarif yang paling bagus untuk Indonesia kan. Jadi kita tunggu aja," katanya usai Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (7/7/2025).

Agus menilai, pemerintah AS tidak akan mengenakan tarif tersebut kepada Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang cukup penting bagi AS.

"Saya kira juga pemerintah Amerika pada saatnya nanti dia bisa lebih fleksibel, lebih dinamis terhadap kepentingan Indonesia. Karena juga Indonesia kan merupakan negara yang cukup penting bagi Amerika, baik itu untuk geoekonomi, untuk ekonomi, untuk perdagangan, dan lain sebagainya," katanya.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu cemas dengan ancaman-ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump. Ia menyampaikan masyarakat harus percaya terhadap tim negosiator Indonesia yang saat ini bekerja.

"Jadi kita percayakan saja kepada negosiator kita yang sekarang sedang ada di Amerika," katanya.

Sebagai informasi, BRICS merupakan organisasi antarpemerintah dengan empat negara anggota asli, yakni Brasil, Rusia, India dan China. Organisasi ini menggelar pertemuan puncak pertama mereka tahun 2009 lalu.

Saat ini, BRICS menjadi organisasi dengan 11 negara anggota, dengan tambahan anggota seperti Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Saksikan pembahasan lengkap hanya di program detikPagi edisi Selasa (08/07/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube, TikTok dan Facebook detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)

Hide Ads