Maskapai pelat merah Garuda Indonesia bersiap menambah armada pesawat baru. Tak main-main, Garuda bakal mendatangkan 79 unit pesawat buatan Amerika Serikat, Boeing, sebagai bagian dari kesepakatan baru di tengah negosiasi tarif Indonesia-AS.
Rencana ini diungkap Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, tambahan armada ini diperlukan karena jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia masih minim.
"Jadi ini yang baru jumlahnya makanya naik kalau enggak salah jadi 79," tegas Erick kepada awak media di Gedung DPR, Selasa (8/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Garuda Bakal Operasikan 120 Pesawat |
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberi lampu hijau untuk rencana Garuda ini. Ia memastikan pihaknya menerima apapun jenis pesawat yang dipilih Garuda, selama sudah memenuhi syarat laik terbang dan tersertifikasi otoritas penerbangan.
"Garuda tentunya ada pertimbangan apakah nambah Boeing, Airbus, atau mungkin pesawat Comac buatan China. Dari segi Kemenhub apapun pesawatnya selama itu laik, memenuhi semua persyaratan keamanan dan keselamatan, dan sudah certified oleh otoritas," ujar Dudy kepada awak media di bilangan Abdul Muis, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Menjawab kekhawatiran soal keselamatan, Dudy meyakini Garuda punya keahlian untuk menentukan mana pesawat yang layak dioperasikan. Pihaknya juga tak akan membatasi maskapai soal pengadaan model tertentu.
"Kalau ada masukan atau catatan lain berkaitan produk tersebut, saya rasa Garuda ada expertise untuk menilai pesawat mana yang menurutnya layak untuk dioperasikan. Kita tak ingin batasi. Sepanjang itu laik terbang dan tersertifikasi kita nggak ada alasan menolak," tegasnya.
Tonton juga video "Dirut Garuda Ungkap 3 Faktor Penyebab Harga Tiket Pesawat Mahal" di sini:
(hal/rrd)