Dapur Makan Bergizi Gratis di Papua Masih Sedikit, Ini Alasannya

Dapur Makan Bergizi Gratis di Papua Masih Sedikit, Ini Alasannya

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 10 Jul 2025 20:30 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, berbicara saat rapat bersama Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).  Ia menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 116,6 triliun untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2025. Dari total kebutuhan itu, BGN masih membutuhkan tambahan dana sekitar Rp 50 triliun karena saat ini baru tersedia Rp 71 triliun.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui jumlah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Papua masih minim. Ia menyebut, di Papua saja jumlahnya hanya 63 SPPG.

Seharusnya, potensi yang dihitung oleh BGN bisa mencapai 411 SPPG. Dadan menyayangkan penyebab minimnya dapur MBG di Papua karena kurang minatnya mitra membangun SPPG.

"Karena gini, jarang ada mitra mau masuk di Papua. Kemudian kami juga belum berkoordinasi intens dengan pemerintah daerah," kata Dadan ditemui usai rapat dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk meningkatkan penyaluran dan pengadaan SPPG di Papua, Dadan akan mengundang seluruh kepala daerah Papua. Pertemuan itu dilakukan untuk menyusun strategi penyaluran MBG di Indonesia Timur.

"Jadi kami akan koordinasi di Jakarta dengan seluruh kepala daerah di Papua, dan nanti kami akan koordinasi dengan seluruh kepala daerah tersebut, dan menyusun strategi bagaimana percepatan makan bergizi di Papua mulai bulan Agustus," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Simak juga Video: Pernyataan BPOM Tak Dilibatkan Awasi Dapur Makan Gratis

(ada/ara)

Hide Ads