Potensial! Eropa Bakal Jadi Pasar Baru buat Ekspor RI

Potensial! Eropa Bakal Jadi Pasar Baru buat Ekspor RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Jul 2025 06:30 WIB
Mendag Budi Santoso, Wamendag Dyah Roro
Menteri Perdagangan Budi Santoso - Foto: Kemendag
Jakarta -

Kawasan Uni Eropa dinilai bakal dapat menjadi pasar besar potensial buat ekspor produk Indonesia. Apalagi perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) selangkah lagi akan rampung dan berlaku.

Menteri Perdagangan Budi Santoso meyakini Benua Biru mempunyai potensi pasar besar. Bahkan kalau mau dibandingkan dengan Amerika Serikat, potensi Eropa jauh lebih besar.

Dia memaparkan sampai saat ini Uni Eropa mengimpor barang-barang dari seluruh dunia hingga sebesar US$ 6,6 triliun sendiri. Sementara itu, Amerika cuma mengimpor barang senilai US$ 3,3 triliun saja. Artinya, pasar Uni Eropa dua kali lebih besar kapasitasnya daripada AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini alternatif baru ya buat pasar kita ya. Kan import EU itu ke dunia kan US$ 6,6 triliun. Kalau kita bandingkan Amerika kan hanya US$ 3,3 something, triliun ya," sebut Budi dalam keterangannya yang disiarkan virtual oleh Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025).

Menurutnya, bila Indonesia bisa lebih banyak memanfaatkan pasar dagang Uni Eropa, tentunya ini akan baik untuk menggenjot ekspor. Dan jadi alternatif pasar daripada yang sudah ada.

ADVERTISEMENT

Indonesia sendiri akan menyelesaikan perundingan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Hal ini ditandai dengan bertemunya Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia.

"Jadi kalau kita bisa masuk lebih besar ke EU saya pikir ini pasar yang bagus buat kita untuk alternatif pasar-pasar di negara lain," kata Budi.

Tarif 0% ke Eropa

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan perjanjian ini akan menjadi capaian baru bagi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi yang besar di dunia. Rencananya IEU-CEPA bakal diteken dan resmi berlaku pada kuartal III tahun ini.

Dia bilang bisa jadi ekspor produk Indonesia untuk bisa masuk ke Benua Biru bakal dipatok tarif 0% saja. Karena biayanya murah, diharapkan produk Indonesia bisa lebih banyak masuk ke Eropa.

"Ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian. Berarti antara Indonesia dan EU itu akan produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif nol," sebut Airlangga di kesempatan yang sama.

Berdasarkan keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa terus menunjukkan tren positif dengan nilai perdagangan mencapai US$ 30,1 miliar pada 2024. Neraca perdagangan antara kedua pihak juga tetap surplus bagi Indonesia, dengan peningkatan signifikan dari US$ 2,5 miliar di 2023 menjadi US$ 4,5 miliar pada 2024.

Adapun beberapa komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Studi yang dilakukan oleh CSIS (2021) dan Sustainability Impact Assessment oleh Komisi Eropa (2020) memperkuat optimisme terhadap manfaat ekonomi IEU-CEPA bagi Indonesia.

Diproyeksikan bahwa PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 0,19%, dengan tambahan pendapatan nasional mencapai USD2,8 miliar, dan ekspor Indonesia berpotensi meningkat hingga 57,76% dalam tiga tahun ke depan setelah perjanjian dagang itu berlaku.

Tonton juga video "RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA" di sini:

(kil/kil)

Hide Ads