KCI Bakal Tindak Tegas Pelaku yang Melempar Batu ke KRL di Bogor

KCI Bakal Tindak Tegas Pelaku yang Melempar Batu ke KRL di Bogor

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 14 Jul 2025 14:03 WIB
Direkrut Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto
Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto - Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menanggapi terkait pelemparan batu ke KRL baru di wilayah Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Menurut Asdo, aksi tersebut merupakan tindak kejahatan lantaran dapat menyebabkan hal yang fatal.

Asdo menerangkan pihaknya telah mengantisipasi dengan menggunakan kualitas kaca yang lebih baik, yakni menggunakan kaca tempered. Menurut dia, kaca tersebut tidak semudah itu pecah karena lemparan batu.

"Kemudian masalah pelemparan batu itu ya, sebenarnya KAI maupun KCI itu sudah mengantisipasi dengan kualitas kaca yang lebih baik dengan tempered, artinya seperti yang di KRL kemarin, itu nggak bisa pecah, dia hanya retak, begitu kena batu," kata Asdo dalam konferensi pers, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asdo menegaskan pihaknya akan menindak serius tindakan tersebut. Sebab, menurut Asdo, tindakan itu dapat menyebabkan kesalahan fatal, seperti melukai penumpang atau petugas.

Hal tersebut pernah terjadi pada salah satu anak buahnya sehingga menyebabkan kehilangan mata akibat aksi pelemparan batu tersebut. Pada saat itu, Asdo menjabat sebagai Manajer Operasi.

ADVERTISEMENT

"Saya kenapa concern ya kalau ada pelemparan saya kejar terus sampai tangkap. Kenapa? Saya punya pengalaman. Dulu saya menjadi Manajer Operasi, punya anak buah masinis di daerah Wates, Jawa Tengah sana. Masinis saya kena lempar batu itu, dan sekarang orangnya masih ada. Dinas di administrasi, dia sudah nggak bisa jalan jadi masinis karena matanya pecah," terang Asdo.

Terkait kasus pelemparan batu di KRL Bogor, Asdo meminta agar dibawa ke jalur hukum, meskipun pelakunya masih di bawah umur.

"Nah itu saya minta bawa ke kantor polisi. Kalau itu usia dibawa pengawasan orang tua, panggil orang tuanya, suruh tanda tangan di situ. Ya, bahwa orang tuanya mau menjamin, mendidik anaknya supaya tidak melakukan pelemparan lagi," terang Asdo.

"Dan ini harapannya bisa didukung oleh pemuka masyarakat, dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, seluruh unsur pemuka masyarakat. Ini bisa membantu mensosialisasikan bahwa pelemparan ini meskipun disitu pernyataannya iseng ya, tapi bisa menimbulkan hal yang fatal, sampai dengan meninggal dunia," tambah Asdo.

Sebelumnya, KRL Commuter Line CLI-125 yang merupakan KRL baru, terkena lemparan batu di pelintasan antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Akibatnya, rangkaian yang terkena lemparan batu itu tidak bisa dipakai selama tiga hari.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan pelemparan ini terjadi pada Jumat (11/7) pukul 16.05 WIB terhadap Commuter Line No 1322 relasi Jakarta Kota-Bogor. Joni mengatakan, akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta.

"Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini," kata Joni, dikutip detikNews.

Tonton juga video "KCI Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang" di sini:

(rea/kil)

Hide Ads